Pendahuluan Bleomycin
Bleomycin atau bleomisin antibiotik antineoplastik untuk terapi keganasan, seperti limfoma Hodgkin dan Non Hodgkin, karsinoma sel skuamosa, kanker kepala dan leher, kanker penis, kanker serviks, kanker vulva, dan efusi pleura maligna. Bleomycin diproduksi dari bakteri Streptomyces verticillus. Efek antineoplastiknya didapat karena mekanisme menghambat sintesis DNA, RNA, serta protein sel.[1,4,15]
Efek samping bleomycin yang sering muncul adalah reaksi di tempat suntikan, seperti nyeri, eritema, gatal, dan bengkak. Selain itu, efek samping sistemik yang pernah dilaporkan adalah reaksi idiosinkratik berat, seperti hipotensi, kebingungan, demam, menggigil, dan wheezing.
Food and Drug Administration (FDA) menyebutkan bahwa obat ini harus diberikan dengan pengawasan dokter kemoterapi yang berpengalaman, karena bleomycin dapat menyebabkan toksisitas paru yaitu fibrosis paru. Risiko ini meningkat pada orang tua dan dengan dosis lebih dari 400 unit.[1,9,10]
Unsur Kimia: C55H84N17O21S3+[14]
Nama Lain: Bleomycin A2, Isobleomycin A2, Bleomycin Sulfate, Blenoxane[9,12,14]
Tabel 1. Deskripsi singkat Bleomycin
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Antineoplastik, Antibiotik[1,4] |
Subkelas | Sitotoksik[2,4,10] |
Akses | Resep, obat keras[2,4,10] |
Wanita hamil | Kategori FDA: D, TGA: D[10,19] |
Wanita menyusui | Tidak direkomendasikan, potensi sekresi pada ASI[1,2,10] |
Anak-anak dan Balita | Tidak direkomendasikan[1,10] |
FDA | Disetujui[10] |
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli