Kontraindikasi dan Peringatan Vinblastine
Vinblastine dikontraindikasikan pada pasien dengan granulositopenia dan infeksi bakteri. Peringatan pemakaian ditekankan pada cara administrasi obat serta keadaan kehamilan dan menyusui.
Kontraindikasi
Vinblastine dikontraindikasikan pada pasien dengan granulositopenia, kecuali kondisi tersebut disebabkan oleh efek samping terapi penyakitnya. Vinblastine menurunkan kadar sel darah putih sehingga tidak direkomendasikan untuk diberikan pada saat infeksi bakteri. Infeksi sebaiknya ditangani terlebih dahulu sebelum terapi vinblastine dimulai.[3]
Peringatan
Vinblastine merupakan obat dengan toksisitas yang tinggi dan indeks terapeutik yang rendah. Respons terapeutik biasanya disertai dengan beberapa tanda toksisitas. Penggunaan vinblastine harus selalu dalam pengawasan dokter yang berpengalaman dalam terapi agen sitotoksik. Pasien dan keluarga harus diinformasikan mengenai risiko dan efek samping yang mungkin terjadi.[13]
Peringatan Umum
Penggunaan vinblastine harian dalam dosis kecil pada jangka waktu panjang tidak disarankan, meskipun dosis total mingguannya sama dengan yang direkomendasikan.[13]
Perhatikan risiko toksisitas penggunaan vinblastine pada pasien dengan gangguan hati, seperti sirosis hepatis.[13]
Respons leukopenia yang lebih berat dapat terjadi pada pasien dengan kakeksia atau ulkus pada kulit. Penggunaan vinblastine sebaiknya dihindari pada lansia dengan kedua kondisi tersebut.[3]
Dispnea akut dan bronkospasme yang mengancam nyawa dapat terjadi setelah administrasi vinblastine dan lebih sering dilaporkan pada pasien yang juga menerima terapi mitomycin. Peristiwa tersebut dapat terjadi beberapa menit sampai jam setelah administrasi vinblastine, atau sampai dua minggu setelah dosis mitomycin.[13]
Pasien yang juga menerima terapi mielosupresif memiliki risiko infeksi dan komplikasi hemoragik yang lebih tinggi. Komplikasi-komplikasi tersebut berpotensi fatal. Pasien sebaiknya diinstruksikan untuk melaporkan munculnya demam, nyeri tenggorokan, perdarahan, atau lebam.[13]
Peringatan Administrasi
Vinblastine hanya boleh diberikan secara intravena, pemberian dengan jalur lain bersifat fatal. Pemberian vinblastine secara intratekal dapat menyebabkan kematian. Pada beberapa kasus, kematian dapat dihindari, tetapi menyebabkan defisit neurologis permanen.[3]
Sampai saat ini tidak ada bukti yang cukup untuk menyatakan vinblastine bersifat karsinogenik. Meskipun demikian, terdapat laporan pasien limfoma Hodgkin yang menderita leukemia setelah mendapat radioterapi, dan kemoterapi dengan kombinasi vinblastine dan obat antineoplastik lainnya.[13]