Kontraindikasi dan Peringatan Selegiline
Kontraindikasi selegiline adalah pasien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap obat ini dan pasien yang sedang menggunakan petidin dan obat selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI). Sementara itu, peringatan khusus terkait selegiline perlu diberikan pada pasien yang memiliki gangguan fungsi hati dan ginjal karena data farmakokinetik untuk populasi ini masih amat terbatas.[2,3]
Kontraindikasi
Selegiline dikontraindikasikan pada pasien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap selegiline atau komponen lain dalam formulasi obat ini. Selain itu, obat ini juga tidak dianjurkan untuk pasien yang sedang menggunakan petidin atau meperidin, karena penggunaan selegiline dan petidin secara bersamaan dapat menyebabkan reaksi fatal.
Pasien yang sedang menggunakan obat-obatan golongan SSRI juga tidak dianjurkan menerima selegiline. Berikan jeda 5 minggu antara penghentian SSRI (contohnya fluoxetine, sertraline, dan paroxetine) dengan dimulainya terapi selegiline karena SSRI memiliki waktu paruh yang panjang. Sementara itu, diperlukan jeda 2 minggu antara penghentian selegiline dengan dimulainya terapi SSRI karena waktu paruh selegiline dan metabolitnya cukup pendek.
Pasien yang sedang menggunakan serotonin noradrenaline reuptake inhibitor (misalnya venlafaxine), antidepresan trisiklik, simpatomimetik, dan inhibitor monoamine oxidase lain juga menjadi kontraindikasi.[2,3]
Peringatan
Selegiline harus digunakan secara hati-hati pada pasien dengan gangguan fungsi hati dan ginjal karena belum terdapat data farmakokinetik pada kelompok pasien tersebut. Selain itu, penggunaan antidepresan pada populasi usia <24 tahun dengan gangguan depresi mayor atau gangguan psikiatri lain berisiko menimbulkan ide bunuh diri.[10]
Beberapa pasien dapat mengalami efek samping yang berhubungan dengan levodopa. Hal ini mungkin disebabkan oleh reaksi dopamin dengan reseptor yang sangat sensitif. Efek ini dapat diatasi dengan mengurangi dosis levodopa/carbidopa sebesar 10–30%.
Pada dosis selegiline yang tinggi (>20 mg/hari), selektivitas selegiline mulai berkurang sehingga dapat menyebabkan penghambatan monoamine oxidase tipe A (MAO-A). Ada risiko hipertensi pada dosis tersebut apabila selegiline diberikan setelah mengonsumsi makanan yang mengandung amine eksogen.
Inhibitor MAO termasuk selegiline dapat mempotensiasi efek depresan sistem saraf pusat yang digunakan untuk anestesi umum. Dokter harus melakukan pengawasan ketat pada pasien yang mendapat inhibitor MAO dan anestesi umum saat pembedahan. Selegiline juga harus diberikan secara berhati-hati pada pasien dengan aritmia, angina pektoris berat, atau psikosis karena dapat memperberat kondisi tersebut.[2,3]