Efek Samping dan Interaksi Obat Dopamin
Efek samping dopamin yang sering terjadi di antaranya adalah atrial fibrilasi, hipotensi, dan vasokonstriksi. Dopamin memiliki interaksi obat yang cukup banyak dengan obat-obatan lain, misalnya peningkatan durasi dan efek dopamin pada penggunaan bersama dengan monoamine oxidase inhibitor (MAO inhibitor).
Efek Samping
Efek samping obat dopamin memiliki dampak pada beberapa sistem organ. Berikut merupakan efek samping dopamin dari yang paling umum terjadi hingga efek yang jarang terjadi berdasarkan sistem organ.
Efek Samping yang Sering Terjadi
Efek samping dopamin yang sering terjadi berdasarkan sistem organ adalah sebagai berikut:
- Kardiovaskuler: takiaritmia, palpitasi, angina, denyut nadi ektopik, atrial fibrilasi, hipotensi dan vasokonstriksi
- Gastrointestinal: mual, muntah
- Sistem saraf: nyeri kepala, ansietas, tremor
- Respirasi: dyspnea
- Genitourinaria: poliuria
- Sistemik: hiperglikemia, azotemia
Efek Samping yang Jarang Terjadi
Efek samping dopamin yang jarang terjadi berdasarkan sistem organ adalah sebagai berikut:
- Kardiovaskuler: konduksi aberansi, bradikardia, kompleks QRS lebar, hipertensi, aritmia ventrikel fatal seperti ventricular tachycardia
- Sistem saraf: refleks pilomotor
- Mata: midriasis, peningkatan tekanan intraokular
- Muskuloskeletal: gangren
Beberapa studi membandingkan efek dopamin dengan obat vasopressor lainnya dalam tata laksana syok sepsis. Sebuah meta analisis yang menginvestigasi perbedaan efek samping penggunaan vasopressor untuk syok dengan hipotensi menunjukkan bahwa mortalitas antara dopamin dengan vasopressor lain tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Namun, penelitian De Baker menunjukkan bahwa dopamin memiliki efek samping yang lebih banyak dibandingkan dengan norepinephrine, terutama kejadian aritmia.[1,3,12,17,18]
Interaksi Obat
Interaksi obat dopamin yang sangat perlu diwaspadai adalah risiko aritmia ventrikel pada penggunaan bersama obat anestesi yang mengandung siklopropana dan halogen hidrokarbon.
Obat dopamin juga sebaiknya tidak diberikan bersama obat golongan MAO inhibitor karena akan meningkatkan efek dan durasi aksi dari dopamin sehingga pada pasien yang telah mengonsumsi MAO inhibitor dalam 2-3 minggu terakhir, diberikan dosis awal dopamine tidak lebih dari 1/10 dari dosis pada umumnya. Keseluruhan interaksi obat dopamin adalah sebagai berikut:[1,2]
Tabel 1. Interaksi Obat Dopamin
Interaksi Obat | Nama Obat |
Peningkatan risiko aritmia ventrikel | Obat anestesi golongan halogen hidrokarbon seperti isoflurane dan desflurane, serta golongan siklopropana |
Meningkatkan konsentrasi dan durasi aksi obat | Obat golongan MAO inhibitor seperti selegiline dan isocarboxazid |
Menurunkan efek inotropik dan kronotropik | Obat beta blocker seperti atenolol dan propranolol |
Menurunkan efek vasokonstriksi perifer | Obat alfa blocker seperti doxazosin dan tamsulosin |
Meningkatkan efek vasokonstriksi perifer | Antidepresan trisiklik seperti amitriptyline Guanethidine Ergot alkaloid seperti ergotamine dan methylergometrine |
Peningkatan resiko bradikardi dan hipotensi | Phenytoin |
Efek diuresis dari obat meningkat | Hydrochlorothiazide dan furosemide |
Menurunkan efek vasodilatasi ginjal dan mesenterika | Haloperidol |
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri