Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Pengawasan Klinis Coal Tar general_alomedika 2022-11-03T14:20:59+07:00 2022-11-03T14:20:59+07:00
Coal Tar
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pengawasan Klinis Coal Tar

Oleh :
dr. Diana Atmaja
Share To Social Media:

Pengawasan klinis pada penggunaan coal tar diperlukan untuk mencegah peningkatan absorpsi coal tar, serta terkait efek fotosensitivitas. Selain itu, terdapat dugaan efek karsinogenik akibat coal tar, sehingga pengawasan terhadap munculnya lesi kulit juga mungkin diperlukan.

Peningkatan Absorpsi

Untuk mencegah absorpsi berlebihan, coal tar tidak boleh digunakan pada kulit yang sedang mengalami inflamasi atau terluka, misalnya eksaserbasi akut psoriasis. Penggunaan coal tar juga sebaiknya tidak dilapisi dengan bebat atau perban. Absorpsi berlebihan dapat menyebabkan terjadinya iritasi kulit dan infeksi.[5,20]

Fotosensitivitas

Coal tar dapat menyebabkan fotosensitivitas. Oleh sebab itu, pasien perlu menghindari paparan sinar matahari langsung atau sunlamp dalam 24–72 jam setelah penggunaan coal tar.[1,10]

Efek Karsinogenik

Coal tar diduga bersifat karsinogenik. Terdapat beberapa kasus penggunaan coal tar yang menyebabkan tar keratosis yang dapat hilang secara spontan, ataupun berubah menjadi karsinoma sel skuamosa. Oleh karena itu, pengawasan pada lesi kulit perlu dilakukan, terutama pada pasien yang mengeluhkan iritasi atau keratosis setelah penggunaan coal tar.[5,24]

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

1. MIMS Indonesia. Coal tar: Drug Information. 2018. http://mims.com/indonesia/drug/info/coal%20tar/?type=brief&mtype=generic
5. Ngan V. Coal tar treatment. DermNet. 2022 https://dermnetnz.org/topics/coal-tar
10. Medscape. Coal tar shampoo. 2022. https://reference.medscape.com/drug/neutrogena-t-gel-original-dhs-tar-coal-tar-shampoo-999365
20. TGA. Australian regulatory guideline for over-the-counter medicines. 2012 https://www.tga.gov.au/sites/default/files/otc-argom-app5.pdf
24. Paghdal KV, Schwartz RA. Topical tar: Back to the future. Journal of the American Academy of Dermatology, 2009. 61(2): 294–302. doi:10.1016/j.jaad.2008.11.024

Kontraindikasi dan Peringatan Co...
Diskusi Terbaru
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 12 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemenkes - EKG Abnormal, Pasien Stabil: Algoritma Tepat untuk Diagnosis dan Tata Laksana - Selasa, 06 Januari 2026 Jam: 10.00 - 11.30 WIB
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Selamat tahun baru 2026! Yuk, jangan sampai tidak mengikuti webinar terbaru ALOMEDIKA di awal tahun 2026 ini - EKG Abnormal, Pasien Stabil:...
dr. Muh Bayu Setiono
Dibalas 19 jam yang lalu
Mengembalikan warna kulit akibat makula hipopigmentasi pada wajah
Oleh: dr. Muh Bayu Setiono
2 Balasan
Alo dokter izin tanya, pasien alami hipopigmentasi pada wajahnya. Sebelumnya pasien menggunakan minoxidil untuk menumbuhkan janggutnya, setelah 2 bulan...
dr.Elizabeth Anastasya
Dibalas 22 Desember 2025, 15:13
Luka Tak Sembuh Lebih dari 1 Bulan: Bisakah Menggunakan Povidone Iodine?
Oleh: dr.Elizabeth Anastasya
1 Balasan
ALO Dokter.Apa Dokter sering menemukan pasien dengan luka yang tidak kunjung membaik setelah melewati terapi yang intensif? Bisa jadi itu tanda luka kronis,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.