Pendahuluan Vaksin Rotavirus
Vaksin rotavirus adalah vaksin untuk mencegah penyakit akibat infeksi rotavirus, seperti diare. Infeksi rotavirus merupakan penyebab utama diare dengan dehidrasi berat. Secara global, infeksi rotavirus adalah penyebab utama kematian akibat diare, yaitu 19,11% kematian pada tahun 2019, di mana mortalitas tertinggi pada anak usia <5 tahun dan lansia >70 tahun.[1-3]
Terdapat 2 tipe vaksin rotavirus peroral, yaitu vaksin monovalen (RV1) yang mengandung virus yang dilemahkan dan vaksin pentavalen (RV5) yang mengandung virus hidup. Virus di dalam vaksin akan bereplikasi di usus dan berinteraksi dengan sistem kekebalan tubuh pasien untuk menghasilkan kekebalan.[4]
Pada tahun 2006, kedua vaksin rotavirus peroral hidup telah mendapat lisensi. Pada tahun 2018, vaksin ini telah memenuhi syarat oleh WHO, sehingga penggunaannya dan ketersediaannya diperluas secara global untuk mencegah mortalitas akibat gastroenteritis, diare, dan dehidrasi berat.[2]
Vaksin RV1 diberikan 2 kali dengan interval pemberian 4 minggu, pada anak usia 6–24 minggu. Vaksin RV1 memberikan proteksi terhadap rotavirus dengan serotipe G1, G3, G4, dan G9. Vaksin RV5 diberikan sebanyak 3 kali dengan jarak antar dosis 4 minggu, pada anak usia 6–32 minggu. Vaksin RV5 memberikan proteksi terhadap rotavirus dengan serotipe G1, G2, G3, dan G4.[4,5]
TABEL 1. Deskripsi Singkat Vaksin Rotavirus
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Vaksin, serum, dan immunoglobulin[6] |
Subkelas | Vaksin[6] |
Akses | Resep[6] |
Wanita hamil | Kategori FDA: C; Kategori TGA: B2[7] |
Wanita menyusui | Tidak direkomendasikan pada orang dewasa[2] |
Anak-anak | Tidak direkomendasikan pada anak usia >32 minggu[2] |
Infant | Dapat diberikan pada bayi usia 6–32 minggu[2,7] |
FDA | Approved |
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini