Penanganan Kegawatdaruratan pada Acute Radiation Syndrome

Oleh :
dr.Eva Naomi Oretla

Acute radiation syndrome (ARS) atau sindrom radiasi akut dapat menyebabkan manifestasi klinis, seperti luka bakar dan neutropenia, sebagai akibat gangguan pada sistem hematopoietik, kutaneus, gastrointestinal, dan neurovaskular. Acute radiation syndrome merupakan kombinasi dari manifestasi cedera akut yang terjadi setelah sebagian besar tubuh terpapar radiasi pengion dosis tinggi oleh photon atau campuran radiasi photon dan neutron dengan dosis iradiasi lebih dari 1 Gy.[1-3]

Acute radiation syndrome dapat berasal dari penyebab aksidental seperti kecelakaan industri (kecelakaan nuklir Chernobyl dan Fukushima), kecelakaan radioterapi, kesalahan penanganan bahan radioaktif. Penyebab yang disengaja termasuk bom nuklir, seperti Hiroshima dan Nagasaki, ataupun keracunan dengan polonium dan plutonium.

Terdapat korelasi antara persentase tubuh yang mengalami iradiasi, homogenitas dosis pengion, dan intrinsik radiosensitivitas dari individu yang terpapar dengan tingkat keparahan manifestasi klinis dari acute radiation syndrome. Kondisi ini memerlukan penanganan awal yang tepat dan cepat untuk mencegah morbiditas dan mortalitas yang tinggi.[2-4]

Referensi