Pendahuluan Liposarkoma
Liposarcoma adalah keganasan sel-sel lemak yang sering ditemukan pada individu usia paruh baya sebagai massa submukosa nonulseratif yang perlahan membesar dan tidak nyeri. Walaupun begitu, beberapa lesi liposarcoma dapat tumbuh dengan cepat dan menjadi ulkus.[1]
Perkembangan liposarcoma dari lipoma jinak yang sudah ada sebelumnya jarang terjadi. Sebagian besar kasus liposarcoma timbul de novo. Liposarcoma paling sering muncul dari stroma bagian profundus dibandingkan lemak submukosa atau subkutan. Gambaran klinis lesi dermal sering menyerupai fibroma pleomorfik, namun lesi dermal sangat jarang terjadi.[1,4]
Liposarcoma dapat diklasifikasikan mengikuti klasifikasi tumor jaringan lunak WHO, menjadi terdiferensiasi dengan baik (well-differentiated), dedifferentiated, myxoid round cell, dan pleomorfik.[3,5-7,15-17]
Prosedur diagnostik untuk menegakkan diagnosis liposarcoma adalah dengan biopsi terbuka. Diperlukan pemeriksaan radiologi yang baik untuk menentukan ekstensi dan stadium tumor. Beberapa pemeriksaan radiologi yang dapat digunakan untuk menunjang diagnosis liposarcoma adalah CT scan, MRI, angiografi, dan [(18)F] fluorodeoxyglucose (FDG) PET imaging.[1,3,11-14]
Pembedahan merupakan tindakan standar untuk tata laksana liposarcoma. Berdasarkan stadium, operasi liposarcoma ekstremitas dapat dibagi menjadi operasi eksisi intralesi, eksisi marginal, eksisi luas, dan eksisi radikal. Meskipun operasi merupakan modalitas utama, modalitas terapi lain seperti radiasi lokal dan kemoterapi dapat dipertimbangkan pada liposarcoma yang high grade.[1-3]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja