Etiologi Perforasi Intestinal
Etiologi perforasi intestinal atau perforasi usus di antaranya disebabkan oleh proses ulkus, trauma, infeksi, dan tumor pada usus. Etiologi bisa terdiri dari beberapa proses terjadi bersamaan. Beberapa etiologi yang dapat menyebabkan perforasi intestinal adalah kondisi obstruksi yang menyebabkan iskemia, infeksi, peradangan ulseratif, keganasan, serta trauma.[1-3]
Obstruksi
Iskemia dinding usus dapat disebabkan oleh obstruksi usus yang menyebabkan nekrosis jaringan intestinal. Etiologi obstruksi usus misalnya karena ileus obstruktif, adenokarsinoma, benda asing dalam lumen intestinal, atau feses yang membentuk fekalit. Prosedur radioterapi pada kanker serviks juga dapat menyebabkan obstruksi dan perforasi intestinal.[1-3]
Infeksi
Infeksi dinding usus dapat berupa apendisitis dan divertikulitis. Apendisitis, terutama pada pasien geriatri, sering menyebabkan terjadinya perforasi intestinal dengan prognosis yang buruk. Kondisi infeksi lain yang dapat menyebabkan perforasi intestinal adalah demam tifoid.[1-3]
Keganasan
Perforasi intestinal dapat diakibatkan oleh keganasan, seperti kanker kolorektal, limfoma, atau renal cell carcinoma yang bermetastasis.[1-3]
Peradangan Ulseratif
Kelainan ulseratif yang dapat menyebabkan perforasi intestinal misalnya pada Crohn’s disease. Biasanya perforasi usus terjadi pada terminal ileum. Perforasi intestinal pada bayi prematur paling sering disebabkan oleh necrotizing enterocolitis.[1-3]
Trauma Fisik
Perforasi intestinal dapat terjadi karena trauma tajam atau penetrasi, tumpul, dan iatrogenik akibat tindakan atau prosedur operasi. Trauma tajam misalnya akibat luka penetrasi pisau di area dada bawah atau abdomen. Trauma tumpul abdomen yang menyebabkan perforasi intestinal banyak terjadi pada pasien anak-anak. Prosedur operasi seperti laparoskopi berisiko menyebabkan perforasi intestinal. Menelan benda asing yang tajam seperti tusuk gigi atau jarum, atau menelan zat kimia yang bersifat erosif juga dapat menyebabkan perforasi intestinal.[1-3]
Faktor Risiko
Faktor risiko terjadinya perforasi intestinal di antaranya:
- Usia >75 tahun karena proses degeneratif dinding usus
- Riwayat operasi di area abdomen
- Trauma tajam yang mengenai abdomen atau pelvis, termasuk tindakan diagnostik seperti laparoskopi dan kolonoskopi
- Riwayat keganasan pada daerah gastrointestinal
- Penggunaan obat-obatan jangka panjang terutama pada usia lanjut, seperti aspirin, nonsteroidal anti inflammatory drugs (NSAID), steroid, dan imunoterapi ipilimumab[1,4,16]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja