Etiologi Dermatitis Kontak Iritan
Etiologi dermatitis kontak iritan (DKI) adalah paparan kulit langsung dengan iritan. Adanya agen fisik atau kimiawi, serta mikrotrauma menyebabkan terjadinya dermatitis kontak iritan. Keparahan DKI dipengaruhi oleh durasi, intensitas dan konsentrasi dari iritan yang terekspos.
Etiologi
Iritan fisik dapat berupa friksi, abrasi, dan oklusi. Sementara iritan kimiawi berasal dari berbagai zat. Zat iritan kuat di antaranya asam flourida, asam hidroklorik, alkali. Iritan lemah di antaranya solvent, detergen, sabun, zat asam/basa lemah. Beberapa contoh iritan yang umum menyebabkan DKI dapat dilihat pada Tabel 1.[1,2,3]
Tabel 1. Iritan yang Umum Menyebabkan Dermatitis Kontak Iritan
Jenis Produk | Kandungan zat iritan |
Air rumah tangga | Garam dan oksida kalsium, magnesium, maupun besi |
Pembersih wajah | Detergen, bahan additif (misal silika) |
Agen pembersih industri | Detergen, enzim, pengemulsi |
Alkalis | Soda, amonia, kalium hidroksida, natrium hidroksida, natrium silikat, trinatrium fosfat, dan bermacam amine |
Asam | Sulfur, hidroklorida, nitrit, kromik, asam hidrofluorida, asetat, oksalat, salisilat |
Minyak | Minyak yang digunakan dalam proses memotong mekanis, lubrikan, minyak sendi |
Pelarut organik | Benzena, toluene, klorobenzena, methanol, ethanol, isopropanol, propilen glikol, ethyl asetat, aseton, karbon disulfida, bahan pengencer |
Agen Pengoksidasi | Hidrogen peroksida, benzoil peroksida, natrium hipoklorida |
Agen Pereduksi | Fenol, hidrazin, aldehida, thioglikolat |
Tanaman | Kulit dan jus jeruk, umbi bunga, bawang putih, bawang bombay, timun, asparagus, mustar, barli |
Produk hewan | Enzim pankreas, sekret tubuh |
Lainnya | Pupuk, penghapus cat, semir logam, produk pencegah karat, bromine |
Faktor Risiko
Faktor risiko dermatitis kontak iritan meliputi pekerjaan, usia, dan dermatitis atopik.
Pekerjaan
Pekerjaan yang “basah” atau wet work seperti petugas kebersihan, pencuci piring, pekerja salon, tukang kebun, dan tim medis rentan terkena dermatitis kontak iritan.[7]
Usia
Penuaan meningkatkan risiko dermatitis kontak iritan karena adanya pengurangan keasaman kulit, perubahan profil sitokin, dan gangguan fungsi sel punca epidermal. Selain daripada itu, diduga pula kulit yang lebih kering akibat berkurangnya kandungan lemak pada orang tua juga mempengaruhi hal ini.[8]
Dermatitis atopik
Disfungsi barrier kulit pada dermatitis atopik meningkatkan risiko terkena dermatitis kontak.[9]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja