Epidemiologi Dyshidrotic Eczema
Data epidemiologi menunjukkan bahwa prevalensi dyshidrotic eczema berkisar antara 5–20% dari seluruh kasus dermatitis tangan. Pompholyx sebagai komplikasi dyshidrotic eczema lebih banyak terjadi di musim panas dan di lingkungan yang bersuhu panas. Di Indonesia, data epidemiologi dyshidrotic eczema masih terbatas.[6,25,26,31]
Laki-laki maupun perempuan memiliki risiko yang sama untuk mengalami dyshidrotic eczema, tetapi pompholyx lebih sering terjadi pada perempuan (2:1). Awitan usia untuk kasus dyshidrotic eczema adalah 20–40 tahun. Kondisi ini jarang terjadi pada usia <10 tahun.[3,6,11,27]
Studi yang dilakukan pada 1.038 responden anak usia 0–15 tahun menemukan bahwa dyshidrotic eczema merupakan dermatitis yang jarang ditemukan pada anak. Hanya 1,5% populasi penelitian mengalami dyshidrotic eczema, dengan usia terbanyak adalah 5–15 tahun (13 responden).[28]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)