Patofisiologi Furunkulosis
Patofisiologi furunkulosis diawali dengan masuknya bakteri ke dalam kulit yang terluka, misalnya pada luka sayat atau gigitan. Bakteri akan menginvasi jaringan kulit dan menyebabkan reaksi peradangan. Bakteri yang paling sering menyebabkan furunkulosis adalah Staphylococcus aureus.
Invasi Bakteri dan Inflamasi pada Jaringan
Staphylococcus aureus (S. aureus) merupakan bakteri komensal kulit. Namun, jika S. aureus masuk melalui jaringan kulit yang terbuka, akan terjadi reaksi inflamasi lokal sebagai mekanisme pertahanan tubuh. Selain furunkulosis, infeksi S. aureus juga dapat menyebabkan impetigo, abses kulit, hidradenitis suppurativa, dan mastitis.
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)