Diagnosis Hiperpigmentasi Pascainflamasi
Diagnosis hiperpigmentasi pasca inflamasi (HPI) dapat ditegakkan dengan menggali riwayat perjalanan penyakit pasien, dan melakukan pemeriksaan yang teliti pada lesi yang terdapat pada pasien.
Anamnesis
Pasien dengan HPI akan mengeluhkan adanya hiperpigmentasi atau makula yang tidak gatal ataupun nyeri di kulit yang sebelumnya mengalami inflamasi atau mengalami perlukaan. Salah satu keluhan yang khas dari pasien HPI adalah warna lesi yang cenderung berwarna coklat tua atau biru-keabuan. Terlepas dari lokasinya, lesi-lesi ini dapat menjadi lebih gelap bahkan menyebar bila penyakit yang mendasari tidak tertangani dengan optimal. Selain itu, paparan sinar ultraviolet juga dapat memperburuk lesi HPI.[3,8,10]
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan klinis diawali dengan penentuan batas, keseragaman, serta kedalaman lesi pigmentasi dengan bantuan dermatoskopi, atau lampu Wood. Pemeriksaan menggunakan lampu Wood dapat membedakan lesi epidermal dengan batas tegas dengan lesi dermal dengan batas yang kurang tegas. Lesi campuran epidermal dan dermal menunjukkan batas tegas pada sebagian lesi.[10,11]
Lesi HPI berbentuk makula atau patches dengan distribusi yang sama dengan proses inflamasi yang menjadi penyebab. Perbedaan lokasi pigmen bebas yang ditemukan dalam lapisan kulit menentukan warna lesi HPI. Hypermelanosis epidermal akan tampak kecoklatan dengan berbagai macam rentang intensitas (coklat muda hingga coklat tua). Sedangkan hiperpigmentasi di daerah dermis akan tampak biru keabuan dan dapat menjadi permanen atau butuh waktu lama untuk hilang bila tidak ditangani dengan baik.[8,10]
Diagnosis Banding
Ada beberapa kondisi hiperpigmentasi yang perlu dibedakan dengan hiperpigmentasi pasca inflamasi seperti melasma dan freckle. Karena dapat memiliki perbedaan prognosis dan faktor resiko.
Melasma
Melasma merupakan penyakit kulit yang ditandai dengan adanya bercak hiperpigmentasi yang tidak teratur dan simetris di kedua sisi wajah. Tidak ada proses inflamasi yang mendahului terjadinya hiperpigmentasi pada pasien melasma. Pada beberapa pasien kondisi ini biasanya terkait dengan kehamilan dan penggunaan kontrasepsi oral seperti obat levonorgestrel/ethinylestradiol. Umumnya kondisi ini ditemui pada daerah wajah yang sering terpapar matahari.[10,12]
Eritema Pasca Inflamasi
Eritema pasca inflamasi merupakan pelebaran pembuluh darah disekitar daerah pasca inflamasi. Walaupun memiliki penyebab yang sama yakni inflamasi, tetapi gambaran klinis eritema pasca inflamasi sangat berbeda. Lesi eritema pasca inflamasi berupa lesi merah muda, merah, terkadang keunguan dikarenakan proses neogenesis vaskular yang lebih sering terlihat pada tipe kulit I-III setelah inflamasi terselesaikan.[12,13]
Efelid atau Freckle
Efelid/Freckle merupakan hiperpigmentasi berukuran kecil (3-5 mm) di daerah yang sering terpapar sinar matahari seperti wajah dan lengan. Faktor resiko utama pada pasien adalah kecenderungan genetik yang diturunkan secara autosomal dominan. Umumnya ditemukan pada populasi kaukasia. Efelid sering didapatkan pada pasien berkulit terang atau berdarah campuran eropa. Intensitas warna efelid akan bertambah jika terpajan sinar matahari di musim panas.[10,11]
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang hanya dikerjakan bila faktor pencetus HPI tidak dapat teridentifikasi oleh pasien. Kondisi seperti fitodermatitis dari buah atau pewangi, fixed drug eruption, hipersensitivitas terhadap paparan panas atau dingin.[8,10]