Pendahuluan Kista Epidermoid
Kista epidermoid, yang dikenal juga sebagai epidermal inclusion cyst, epidermoid inclusion cyst, kista infundibular, atau kista epidermal, adalah kista kutaneus dengan dinding epitel menyerupai epidermis yang memproduksi keratin. Daerah predileksi kista ini terutama pada wajah, kulit kepala, leher, dan badan. Akan tetapi, dapat pula ditemukan di daerah lain.
Kista epidermoid sering disebut dengan istilah kista sebasea. Istilah ini sebenarnya tidak tepat karena dinding kista tidak memiliki kelenjar sebasea.[1]
Diagnosis kista epidermoid ditegakkan secara klinis adanya benjolan subkutis yang mobile, tidak fluktuatif, dan biasanya asimtomatik kecuali terdapat inflamasi akibat ruptur kapsul. Karakteristik lesi kista epidermoid adalah adanya punctum sentral berupa komedon, yang merupakan muara folikel yang tersumbat.[1,2]
Tata laksana definitif untuk kista epidermoid adalah eksisi bedah dengan meminimalisir kebocoran sebum. Seluruh dinding kista harus dibuang untuk menghindari rekurensi. Sama hal nya seperti pada kista ganglion yang membutuhkan tindakan pembedahan sebagai tata laksana yang tepat.[1]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli