Pendahuluan Paronikia
Paronikia adalah inflamasi pada proksimal dan lateral lipat kuku. Paronikia dibedakan menjadi paronikia akut dan kronik. Paronikia disebut akut bila onset kurang dari 6 minggu, biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus aureus. Paronikia disebut kronik bila terjadi selama lebih dari 6 minggu, berhubungan dengan riwayat paparan kronik repetitif terhadap zat iritan dan alergen lingkungan.[1-4]
Paronikia akut biasanya hanya melibatkan satu jari pada satu waktu. Jika lebih luas, maka diperlukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui apakah ada masalah sistemik yang mendasari. Paronikia kronik biasanya melibatkan banyak jari.
Paronikia biasanya menyerang kuku tangan, sedangkan ingrown nails (onychocryptosis) lebih sering terjadi pada kuku jari kaki. Meskipun begitu, ingrown nails juga bisa menyebabkan paronikia akut.[5]
Keluhan paronikia akut yaitu eritema, bengkak, nyeri, dan biasanya terdapat fluktuasi positif. Pada paronikia kronik, keluhan eritema, bengkak dan nyeri minimal tanpa adanya fluktuasi. Diagnosis ditegakkan berdasarkan keluhan dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan penunjang dilakukan bila terdapat keraguan diagnosis atau komplikasi seperti osteomyelitis.[2,5,6]
Paronikia akut dapat diterapi menggunakan rendam hangat dengan atau tanpa larutan Burow atau asam asetat 1%. Antibiotik topikal digunakan dengan atau tanpa steroid topikal ketika perendaman tidak berhasil menghasilkan perbaikan klinis. Jika terdapat abses, lakukan drainase menggunakan instrumentasi dengan jarum hipodermik ataupun sayatan lebar dengan pisau bedah bila perlu. Antibiotik oral biasanya tidak diperlukan jika drainase memadai tercapai.
Pada paronikia kronik, pengobatan ditujukan untuk menghentikan sumber iritasi. Peradangan diterapi dengan steroid topikal atau penghambat kalsineurin.[1-3]