Diagnosis Staphylococcal Scalded Skin Syndrome
Diagnosis Staphylococcal scalded skin syndrome (SSSS) dapat ditegakkan secara klinis dengan melihat gambaran eksfoliasi pada kulit. Terminologi "scalded skin" merefleksikan manifestasi klinis penyakit ini yang menyerupai kulit yang terkena luka bakar akibat air panas. Kelainan kulit yang ditemukan akan berupa denudasi dan lepuh kulit. Konfirmasi dengan melakukan pemeriksaan biopsi atau kultur dari area yang dicurigai sebagai infeksi primer dapat dilakukan. Pemeriksaan penunjang lain mungkin diperlukan untuk menyingkirkan diagnosis banding.[1-3,5]
Anamnesis
Staphylococcal scalded skin syndrome akan muncul sebagai makula eritema diikuti eksfoliasi epidermis secara difus.[1-3] Infeksi Staphylococcus aureus lokal pada kulit, tenggorokan, hidung, mulut, umbilikus, atau saluran gastrointestinal dapat menjadi gejala prodromal pada Staphylococcal scalded skin syndrome. Namun, infeksi tersebut sering tidak diketahui sebelum ruam muncul. Sumber infeksi Staphylococcal scalded skin syndrome pada anak sulit ditentukan. Sementara itu, pada dewasa sumber infeksi dapat berasal dari pneumonia, arthritis septik, atau osteomyelitis.[2,5]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)