Patofisiologi Tinea Manus
Patofisiologi tinea manus melibatkan glikoprotein di dermatofita, yang memperantarai perlekatan dermatofita dengan jaringan epitel pejamu. Selanjutnya, enzim protease dari dermatofita mencerna jaringan keratin untuk melakukan penetrasi. Selain itu, ada enzim lain seperti alkalin fosfatase dan N-asetil-beta-glukosaminidase yang berperan dalam proses pencernaan jaringan keratin pada pejamu.[6,7]
Mannan pada dinding sel Trichophyton rubrum juga diketahui memiliki fungsi menekan respons sel limfosit. Dermatofita melakukan invasi dan menginfeksi stratum korneum, sehingga jaringan kulit pejamu memberikan respons terhadap infeksi superfisial melalui aktivitas proliferasi. Hal inilah yang menimbulkan gambaran skuama dan menyebabkan hiperkeratosis epidermal.[2,7,8]
Tinea manus mungkin berkaitan dengan tinea pedis tipe moccasin, onikomikosis, atau tinea kapitis. Sumber penularan tinea manus bisa berasal dari manusia (antropofilik), hewan (zoofilik), atau tanah (geofilik).[3-5]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur