Pendahuluan Nodul Tiroid
Nodul tiroid adalah lesi diskret pada kelenjar tiroid yang secara radiologis berbeda dengan parenkim tiroid di sekelilingnya. Nodul tiroid merupakan kondisi yang cukup sering ditemui dan terdeteksi pada 65% populasi umum dan sering juga ditemukan pada pemeriksaan radiologi diagnostik untuk tujuan lain, yang tidak berkaitan dengan tiroid.[1,2]
Sebagian besar nodul tiroid bersifat jinak yang berasal dari sel folikular. Hanya 10% nodul tiroid yang berisiko menjadi ganas. Penyebab nodul tiroid dihubungkan dengan defisiensi yodium dan mutasi somatik.[2-4]
Evaluasi klinis nodul tiroid bertujuan untuk mengidentifikasi tanda-tanda keganasan. Umumnya, anamnesis meliputi keluhan yang dirasakan, riwayat radiasi, dan riwayat kelainan tiroid pada keluarga. Pemeriksaan fisik berfokus pada karakteristik nodul, pemeriksaan kelenjar getah bening leher, dan identifikasi gejala klinis hipotiroidisme atau hipertiroidisme.[1,2]
Pemeriksaan penunjang yang penting dilakukan untuk mengevaluasi nodul tiroid adalah pemeriksaan TSH (thyroid-stimulating hormone) dan ultrasonografi (USG) tiroid. Jika diperlukan, dapat dilakukan FNA (fine needle aspiration).[1,2,4]
Penatalaksanaan nodul tiroid tergantung pada penyebabnya. Jika hasil pemeriksaan sitologi mengarah pada keganasan, maka diperlukan pembedahan. Nodul yang bersifat jinak jarang memerlukan pembedahan, kecuali pada nodul yang hiperfungsional dan kasus yang mengganggu kualitas hidup, seperti kompresi trakea atau esofagus, ketidaknyamanan pada leher, dan/atau masalah estetika.[4,5]