Penatalaksanaan Hepatitis C
Penatalaksanaan hepatitis C yang utama adalah terapi antivirus dengan direct-acting antivirals (DAAs), seperti sofosbuvir. DAAs umumnya digunakan dalam regimen kombinasi dengan DAAs lain untuk meningkatkan efikasinya.
Sebelum ditemukannya all-oral DAAs, hepatitis C diterapi dengan injeksi pegylated interferon dan ribavirin, namun terapi tersebut hanya memiliki angka kesembuhan 40-60% serta banyak menimbulkan efek samping seperti neutropenia, trombositopenia, anemia berat, dan efek neurokognitif. Dengan DAAs, angka kesembuhan meningkat sampai 90-97%, efek samping lebih ringan, durasi terapi lebih singkat, serta menurunkan penggunaan obat injeksi.[2,3]
15-50% pasien hepatitis C akut dapat sembuh spontan, namun terapi harus segera diberikan tanpa menunggu resolusi spontan. Pilihan regimen terapi untuk hepatitis C akut sama dengan regimen terapi untuk hepatitis C kronik.[5,6]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)