Pendahuluan Bursitis
Secara definisi, bursitis adalah suatu inflamasi pada bursa. Bursa sendiri merupakan suatu kantung berisi cairan yang berlokasi di sekitar sendi dan tendon, yang berfungsi mengurangi gesekan dan sebagai bantalan antara tulang, tendon, otot, dan kulit. Bursitis superfisial secara umum diklasifikasikan sebagai traumatik atau hemoragik akut, aseptik kronis, dan septik. Pada mayoritas kasus bursitis, kecuali bursitis septik, kondisi ini bersifat swasirna dan dapat menghilang dalam hitungan minggu.[1]
Terdapat lebih dari 150 bursa pada tubuh manusia. Saat terjadi inflamasi maka bursa akan membesar karena penumpukan cairan. Ada 4 tempat yang paling sering mengalami inflamasi pada bursa, yaitu bursa pada prepatellar (lutut), olecranon (siku), trochanteric (panggul), dan retrocalcaneal (tumit).
Secara umum, angka kejadian bursitis pada wanita sebanding dengan pria. Tetapi bursitis di lokasi tertentu didominasi salah satu jenis kelamin, seperti bursitis di trochanteric lebih banyak ditemukan pada wanita, sedangkan bursitis di olecranon lebih banyak ditemukan pada pria. Berdasarkan umur, bursitis lebih sering terjadi pada usia dewasa tua.[2]
Gejala utama dari bursitis adalah adanya tanda-tanda peradangan di bawah kulit area yang inflamasi, seperti kemerahan, bengkak, nyeri, dan sensitif terhadap tekanan. Pemeriksaan penunjang pencitraan tidak rutin dilakukan. Pemeriksaan ultrasonografi dapat membantu membedakan selulitis dengan bursitis infeksi.[3,4]
Jika ketidakpastian diagnosis masih tetap ada, dapat dilakukan tindakan aspirasi. Aspirasi cairan bursal harus dilakukan dalam kondisi steril dengan jarum ukuran besar (18 hingga 22 gauge). Ultrasonografi dapat dimanfaatkan untuk membantu penempatan jarum ketika aspirasi.[3]
Tata laksana bursitis bergantung pada jenisnya. Bursitis traumatik dan kronik dapat diterapi secara konservatif dengan kompres es dan konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti ibuprofen atau naproxen. Setelah peradangan hilang, penting untuk menghindari tekanan pada sendi untuk mencegah kekambuhan. Misalnya, orang yang sering bekerja dalam posisi berlutut dapat menggunakan bantalan lutut untuk melindungi lututnya. Bursitis septik diobati dengan antibiotik yang mencakup Staphylococcus aureus.[5]
Pasien sebaiknya mendapatkan edukasi yang jelas mengenai penyakit ini. Perlu penjelasan kalau penyakit bursitis bukanlah penyakit yang fatal dan kebanyakan pasien bisa sembuh sempurna. Tapi pasien harus mengetahui aktivitas pencetus yang harus dihindari untuk meningkatkan peluang sembuh dan mencegah kekambuhan.[6]