Pendahuluan Hemothorax
Hemothorax adalah kondisi adanya darah pada cavum pleura. Hemothorax sering dikaitkan dengan trauma tembus thoraks atau trauma tumpul yang disertai cedera skeletal. Penyebab lain yang lebih jarang misalnya penyakit pada pleura, induksi iatrogenik, atau hemothorax spontan.[1-3]
Diagnosis dari hemothorax harus dicurigai pada seluruh pasien yang datang ke IGD dengan trauma torakoabdominal tajam dan tumpul. Jika ada kemungkinan hemothorax yang tinggi atau mengancam nyawa, dokter boleh melakukan intervensi terlebih dulu sebelum melakukan pemeriksaan penunjang. Untuk evaluasi awal, pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah foto polos thorax.[2]
Semua hemothoraks, tanpa mempertimbangkan ukurannya, harus didrainase. Percobaan drainase inisial pada hemothoraks sebaiknya dilakukan menggunakan kateter interkostal atau thoracostomy. Apabila hemothorax tetap persisten, maka dilakukan video-assisted thoracoscopic surgery (VATS).[4]
Pada kasus dimana hemothorax masif, perdarahan berlanjut, status hemodinamik tidak membaik meski sudah dilakukan intervensi maka thoracostomy harus dilakukan.[1,7-9]
Komplikasi yang sering terjadi pada pasien hemothorax adalah retained hemothorax, empiema, dan fibrothorax yang dapat menyebabkan lung entrapment hingga gagal napas.[5]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja