Pendahuluan Keracunan Methanol
Keracunan methanol atau CH3OH merupakan kondisi yang berbahaya dan ditandai dengan penurunan kesadaran, asidosis metabolik, dan gangguan penglihatan. Methanol dapat berasal dari berbagai produk rumah tangga dan industri, misalnya cairan pembersih windshield, pembersih karburator, cairan anti beku, pelarut untuk cat dan plastik, parfum, dan bahan bakar. Methanol juga dapat ditemukan dalam minuman beralkohol yang tidak berlisensi.[1,2]
Methanol atau metil alkohol merupakan cairan yang tidak berwarna, memiliki aroma seperti ethanol, dan mudah terbakar dalam temperatur ruangan. Metabolit methanol menimbulkan dampak berbahaya bagi tubuh dibandingkan dengan methanol itu sendiri. Methanol dapat masuk ke dalam tubuh melalui ingesti, inhalasi, atau melalui absorpsi kulit.[1,2]
Diagnosis keracunan methanol sering kali sulit ditegakkan karena pasien memiliki gejala yang tidak spesifik. Gejala yang muncul seperti mual, muntah, nyeri kepala, gangguan penglihatan, hingga penurunan kesadaran (dapat diukur dengan glasgow coma scale).
Diagnosis dapat ditetapkan melalui anamnesis yang teliti, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang menemukan methanol dalam darah atau tanda asidosis metabolik dengan peningkatan anion gap dan osmolar gap.[3]
Penatalaksanaan dari keracunan methanol meliputi terapi suportif, pemberian penghambat enzim alcohol dehydrogenase seperti ethanol, dan hemodialisis. Diagnosis dini, serta penanganan yang tepat dan cepat akan menurunkan risiko komplikasi ireversibel, seperti gangguan penglihatan.[2]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli