Patofisiologi Gagal Tumbuh
Patofisiologi gagal tumbuh atau faltering growth berhubungan dengan faktor organik dan inorganik. Mekanisme yang mendasari akan bergantung pada etiologi spesifik pada masing-masing pasien.[1,5,7]
Gagal tumbuh dapat terjadi akibat berbagai hal, seperti kurangnya asupan makanan, malabsorpsi, peningkatan kebutuhan energi, ataupun penggunaan kalori yang tidak efisien. Stres dan faktor psikologis lainnya juga bisa berkontribusi, misalnya ibu dengan depresi lebih rentan untuk tidak menyusui bayinya yang menyebabkan kegagalan pertambahan berat badan bayi.[1,5,7]
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Patofisiologi Gagal Tumbuh
Kualitas tumbuh kembang anak juga ditentukan oleh berbagai faktor, seperti potensi genetik (intrinsik) dan faktor lingkungan (ekstrinsik). Pada dasarnya, patofisiologi gagal tumbuh terdiri dari tiga faktor organik yaitu kekurangan kalori yang diperlukan untuk pertumbuhan optimal, kehilangan terlalu banyak kalori, atau meningkatnya kebutuhan kalori.
Selain itu, gagal tumbuh juga dapat terjadi karena faktor inorganik seperti permasalahan di keluarga, pola asuh, atau faktor-faktor psikososial lain yang mempengaruhi asupan makan pasien.[1,5,7]
Ā
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini