Pendahuluan Gastroschisis
Gastroschisis merupakan defek dinding abdomen anterior kongenital, tepat di sebelah kanan tempat insersi korda umbilikalis. Defek dinding abdomen ini akan menyebabkan herniasi organ abdomen, biasanya usus halus atau mungkin organ lain seperti lambung, kolon, atau ovarium.
Organ yang mengalami herniasi tidak memiliki membran pembungkus atau tanpa kantung, sehingga terekspos langsung dengan cairan amnion pada masa prenatal atau dengan udara pada saat lahir. Pada kasus yang lebih jarang, gastroschisis dapat terjadi pada bagian sisi kiri umbilikus.[1–3]
Gambar 1. Ilustrasi Bayi dengan Gastroschisis.
Gastroschisis berbeda dengan omfalokel. Defek pada omfalokel terdapat pada bagian sentral dan memiliki selaput pembungkus pada organ saluran pencernaan yang mengalami herniasi. Hingga saat ini, belum ada bukti pasti mengenai faktor genetik atau lingkungan yang teridentifikasi sebagai penyebab definitif kasus gastroschisis.
Faktor lingkungan yang diduga dapat menyebabkan gastroschisis antara lain faktor usia ibu terlalu muda saat hamil, mengonsumsi obat vasoaktif seperti pseudoefedrin, aspirin, dan ibuprofen; merokok, minum alkohol, serta terpapar radiasi x-ray pada awal kehamilan.[1–3,8]
Gastroschisis dapat didiagnosis sejak masa kehamilan saat pelayanan antenatal dengan pemeriksaan USG, atau dapat dicurigai bila ditemukan kadar alfa fetoprotein yang tinggi dalam darah ibu hamil.
Tata laksana utama pada kasus gastroschisis adalah operasi penutupan defek dinding abdomen melalui primary reduction dan staged reduction. Perawatan sebelum operasi adalah mencegah hilangnya cairan dan panas dari organ yang mengalami herniasi, dengan cara menutupnya dengan silastic bowel bag.[1,4–6]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli