Etiologi Inkompatibilitas Rhesus
Etiologi inkompatibilitas rhesus (Rh) pada intinya adalah segala keadaan yang menyebabkan terjadinya sensitisasi (alloimunisasi), yaitu terbentuknya imunoglobulin G anti-D (anti-Rh) pada wanita dengan Rh negatif. Beberapa keadaan yang bisa menyebabkan hal ini adalah :
- Ibu dengan Rh negatif yang mengandung bayi Rh positif
- Riwayat mismatched saat transfusi darah ataupun transplantasi sumsum tulang dan stem cell
- Riwayat cedera jarum suntik yang terkontaminasi dengan darah Rh positif [13,14]
Faktor Risiko
Faktor risiko inkompatibilitas rhesus meliputi segala hal yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya reaksi akibat perbedaan rhesus (Rh) antara ibu dan janin. Beberapa faktor risiko ini antara lain :
- Etnis : Frekuensi Rh negatif di Asia dan Afrika sangat rendah, sehingga etnis Asia dan Afrika memiliki risiko yang rendah untuk mengalami inkompatibilitas rhesus. Di Nigeria, populasi Rh negatif hanya 6%, sedangkan di China, Indonesia, dan Jepang, populasi Rh negatif <1%. Di negara-negara barat, seperti Inggris Raya, terdapat sekitar 15% populasi Rh negatif. Di Arab Saudi populasi Rh negatif mencapai 29%
- Ibu Rh negatif dengan riwayat abortus spontan, berisiko untuk mengalami alloimunisasi dengan persentase 1,5-2%. Persentase ini meningkat pada ibu yang melakukan dilatasi dan kuretase, yaitu menjadi 4-5%.
- Ibu Rh negatif yang mengalami kehamilan ektopik
- Ibu Rh negatif dengan riwayat pengambilan sampel dari villi chorionic (14%), amniocentesis (2-6%), serta versi externa (2-6%) berisiko untuk mengalami perdarahan feto-maternal yang berakhir pada sensitisasi ibu terhadap antigen Rh [13,15,16]