Penatalaksanaan Abses Periapikal
Penatalaksanaan awal abses periapikal melibatkan penghilangan faktor penyebab, seperti perawatan saluran akar atau ekstraksi gigi yang terinfeksi. Terapi antibiotik dapat dipertimbangkan dalam beberapa kasus terpilih, terutama jika infeksi telah menyebar.[7,12-14]
Drainase Abses
Langkah pertama dalam penatalaksanaan abses periapikal adalah mengeluarkan nanah yang terakumulasi di dalam abses. Hal ini dapat dilakukan dengan cara pembuatan insisi dan perawatan saluran akar (PSA).
PSA dilakukan jika infeksi berasal dari pulpa gigi yang terinfeksi. Selama PSA, pulpa gigi yang terinfeksi akan dikeluarkan, saluran akar dibersihkan, dan kemudian diisi dengan bahan pengisi saluran akar untuk mencegah terjadinya infeksi lanjutan.[7,12-14]
Pengobatan Antibiotik
Dokter gigi dapat meresepkan antibiotik untuk mengendalikan infeksi dan mencegah penyebarannya ke jaringan dan organ lain dalam tubuh. Pengobatan antibiotik biasanya diresepkan pada kasus abses periapikal yang parah atau jika ada tanda-tanda infeksi sistemik.
Pemberian antibiotik bisa diterapkan berdasarkan pertimbangan empiris atau hasil uji sensitivitas. Antibiotik diberikan dalam jangka waktu 3-5 hari sebelum tindakan perawatan gigi dimulai, dengan kemungkinan kelanjutan hingga 5-10 hari setelah tindakan gigi dilakukan.[7,12-14]
Pilihan Antibiotik
Berikut merupakan beberapa pilihan antibiotik untuk penanganan abses gigi:
Amoxicillin: 500 mg diminum secara oral setiap 8 jam
Penicillin V: 250–500 mg diminum secara oral setiap 6 jam
Metronidazole: 200–400 mg diminum secara oral setiap 8 jam, dianjurkan untuk pasien yang alergi terhadap penicillin atau dalam kasus infeksi yang meluas[7,12-14]
Perawatan Gigi Tambahan
Setelah abses periapikal berhasil diobati, dokter gigi sebaiknya merencanakan perawatan gigi tambahan yang diperlukan pada gigi yang terkena. Perawatan gigi tambahan dipilih sesuai kasus per kasus. Perawatan bisa mencakup pencabutan gigi dan pembuatan prostetik jika diperlukan.[7,12-14]
Terapi Endodontik Restoratif
Setelah membuka rongga pulpa guna memfasilitasi pengeluaran abses, perawatan dapat diikuti oleh rangkaian perawatan endodontik yang melibatkan membersihkan saluran akar, melakukan irigasi, dan menjalankan proses sterilisasi. Apabila kondisi abses mengalami perbaikan, tindakan obturasi saluran akar dan restorasi gigi dapat dijalankan. Apabila terapi endodontik standar tidak memperoleh hasil yang diharapkan, alternatifnya adalah mempertimbangkan tindakan bedah endodontik atau ekstraksi gigi.[7,12-14]
Prosedur Ekstraksi Gigi
Tindakan ekstraksi atau pencabutan gigi menjadi opsi penanganan akhir. Jika gigi tidak lagi memungkinkan untuk dipertahankan, ekstraksi dapat dilakukan untuk menghilangkan sumber infeksi yang berasal dari gigi tersebut.[7,12-14]
Pengendalian Nyeri
Obat analgesik dapat diresepkan untuk mengendalikan nyeri yang dialami oleh pasien. Selain itu, kompres dingin di luar wajah pada area yang terinfeksi juga dapat membantu mengurangi pembengkakan dan nyeri. Pengendalian nyeri juga dimaksudkan untuk menjaga asupan nutrisi pada pasien.
Analgesik yang dapat diberikan adalah paracetamol atau obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) seperti ibuprofen dan naproxen.[7,12-14]
Pemantauan
Setelah menjalani perawatan abses periapikal, pasien perlu dipantau secara teratur oleh dokter gigi untuk memastikan bahwa infeksi sudah berhasil teratasi dan tidak ada komplikasi yang berkembang.
Selain itu, pada masa ini juga perlu diberikan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kepada pasien untuk mengubah gaya hidup terutama pada kebiasaan diet makanan dan pola menjaga kesehatan gigi dan mulut agar kejadian serupa tidak terjadi lagi pada masa yang akan datang.[7,12-14]