Edukasi dan Promosi Kesehatan Endoftalmitis
Edukasi dan promosi kesehatan mengenai endoftalmitis atau endophthalmitis bertujuan agar endoftalmitis dapat dideteksi dengan cepat guna menghindari kebutaan permanen. Pasien dapat diedukasi mengenai tanda-tanda awal endoftalmitis dan faktor risiko yang perlu diwaspadai, seperti trauma mata, bedah mata, dan injeksi mata.
Edukasi Pasien
Pasien diedukasi untuk mengenali tanda awal endoftalmitis seperti penglihatan kabur, mata merah, dan nyeri pada mata. Tanda-tanda tersebut perlu diwaspadai bila disertai dengan riwayat operasi mata, injeksi mata, atau trauma mata. Pasien dianjurkan untuk segera memeriksakan diri ke dokter spesialis mata untuk mendapatkan pemeriksaan dan penatalaksanaan yang sesuai.[18]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit, khususnya untuk endoftalmitis yang terjadi setelah pembedahan mata, dapat dilakukan dengan pemberian povidone iodine topikal preoperasi dan pemberian antibiotik topikal setelah operasi. Blebitis pada pasien pascaoperasi glaukoma harus diterapi segera sebelum menjadi endoftalmitis. Pasien dengan bleb dianjurkan untuk menerima vaksinasi Pneumococcal.[4,13]
Pasien dengan trauma tembus mata harus mendapatkan injeksi antibiotik sistemik spektrum luas (vancomycin dan ceftazidime) dalam 48 jam pertama pascatrauma.[4,13]
Injeksi Antibiotik Intracameral
Penelitian mengenai injeksi antibiotik intracameral menunjukkan efektivitas yang lebih baik daripada penggunaan antibiotik topikal saja untuk mencegah infeksi pascabedah katarak. Studi menyarankan penggunaan cefuroxime atau moxifloxacin intracameral pada setiap prosedur bedah katarak.[16,19]
Suatu penelitian di tahun 2013 melaporkan tidak adanya kejadian endoftalmitis dari total 13.390 pembedahan katarak yang diberikan cefuroxime intracameral sebagai profilaksis endoftalmitis pascaoperasi. Namun, saat ini belum ada konsensus atau rekomendasi resmi mengenai tindakan ini.[16,19]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur