Pendahuluan Bulimia Nervosa
Bulimia nervosa adalah gangguan makan yang ditandai dengan perilaku makan yang berlebihan, diikuti dengan perilaku kompensatori untuk menjaga berat badan, misalnya memuntahkan kembali makanan. Bulimia nervosa sering berlangsung kronis dan sulit ditangani. Gangguan ini lebih banyak ditemukan pada usia remaja dan jenis kelamin perempuan.
Etiologi bulimia nervosa belum diketahui dengan pasti tetapi diperkirakan berhubungan dengan banyak faktor. Contohnya adalah faktor lingkungan (konsep berat badan dan bentuk tubuh ideal di masyarakat), pola asuh orang tua, kebiasaan makan berlebihan, penyalahgunaan zat terlarang, dan kekerasan fisik.
Diagnosis bulimia nervosa ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang sesuai dengan kriteria dalam PPDGJ III (Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa) atau DSM 5 (Diagnostic and Statistical Manual).
Penatalaksanaan bulimia nervosa mengedepankan pendekatan nonfarmakologi dengan melibatkan keluarga atau caregiver. Terapi farmakologi yang bisa diberikan adalah golongan antidepresan dan antikonvulsan.
Bulimia nervosa sering disertai komorbiditas psikiatri dan sering menimbulkan berbagai komplikasi fisik, misalnya gangguan keseimbangan elektrolit. Bulimia nervosa juga bisa mengalami relapse, sehingga dukungan keluarga tetap diperlukan meskipun terapi telah selesai.[1,5,17]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur