Pendahuluan Otosklerosis
Otosklerosis adalah pembentukan tulang baru di telinga tengah yang seiring waktu akan mengimobilisasi tulang pendengaran dan menyebabkan tuli konduktif progresif. Otosklerosis terjadi karena remodelling tulang, osteolisis dan osteogenesis, yang abnormal.[1-4]
Otosklerosis terutama melibatkan tulang temporal, dengan predileksi tersering adalah fissula ante fenestram dan stapes yang merupakan bagian dari tulang-tulang pendengaran yang berfungsi menghantarkan gelombang suara ke koklea atau labirin. Selain itu, otosklerosis juga dapat mengenai tingkap bulat (round window) dan kaki stapes.[1-4]
Otosklerosis biasanya terjadi bilateral dan etiologinya masih belum diketahui pasti. Namun, beberapa penelitian menyatakan bahwa kondisi ini diturunkan secara genetik. Otosklerosis dapat asimtomatik, namun dapat pula menimbulkan gejala.[1,5]
Manifestasi klinis yang khas adalah penurunan pendengaran yang progresif. Penurunan pendengaran bervariasi tergantung letak dan penyebaran lesi. Apabila lesi otosklerosis hanya melibatkan stapes dan kaki stapes, maka tuli yang dialami adalah tipe konduktif. Apabila sudah sampai ke koklea atau labirin, maka manifestasinya menjadi tuli tipe campuran, yaitu konduktif dan sensorineural, serta dapat disertai dengan gangguan sistem vestibular.[1,5-9]
Baku emas diagnosis otosklerosis adalah menemukan adanya kaki stapes yang terfiksasi, biasanya pada saat operasi. Sedangkan, diagnosis definitif otosklerosis adalah pemeriksaan histopatologi. Namun, pada praktik klinis, diperlukan pemeriksaan awal untuk membantu memastikan diagnosis untuk mencegah dilakukannya tindakan yang tidak diperlukan, sehingga pilihan utama diagnosis preoperatif adalah high resolution computed tomography (HRCT).[9,10]
Karakteristik otosklerosis pada pemeriksaan histopatologi adalah remodelling tulang abnormal, yang meliputi resorpsi tulang, endapan tulang-tulang baru, dan proliferasi pembuluh darah pada tulang temporalis.[11]
Pilihan penatalaksanaan utama pada otosklerosis yang belum mencapai koklea atau labirin adalah operasi stapes (stapedotomi atau stapedektomi). Prosedur ini dilakukan dengan mengganti tulang stapes dan kakinya dengan prosthesis, untuk menghubungkan tulang-tulang pendengaran pada telinga tengah dengan telinga dalam. Pada otosklerosis lanjut, dapat disarankan untuk menggunakan alat bantu dengar, actuator, maupun implant koklea (cochlear implantation/CI).[3,12,13]