Positif dan Negatif Palsu pada Tes Urine Narkoba untuk Deteksi Penyalahgunaan Zat

Oleh :
dr. Damba Bestari, Sp.KJ

Tes urine atau Urine Drug Test (UDT) untuk mendeteksi pemakaian narkoba dan obat terlarang berpeluang memberi hasil positif palsu (false positive) dan negatif palsu (false negative). Selama satu dekade terakhir, tes ini semakin umum dilakukan di fasilitas kesehatan, pendidikan, tempat kerja, dan medikolegal. Sayangnya, belum banyak yang memahami interpretasi hasilnya dan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi hasil tes.[1]

Tes Urine Narkoba Sebagai Alat Deteksi Penyalahgunaan Zat

Urine, darah, rambut, air liur, keringat, dan kuku adalah beberapa spesimen biologis yang umum digunakan untuk mendeteksi pemakaian narkoba dalam kasus penyalahgunaan zat. Masing-masing memberikan tingkat spesifisitas, sensitivitas, dan akurasi yang berbeda. Urine merupakan spesimen yang paling sering dipakai karena spesimen mudah diambil dan bersifat noninvasif. Konsentrasi zat dan metabolit juga cenderung tinggi dalam urine, memungkinkan waktu deteksi yang lebih cepat dibandingkan konsentrasi dalam serum darah.[1,2]

Referensi