Spermatokel: Eksisi atau Aspirasi?

Oleh :
dr. Harris Bartimeus, Sp.B

Spermatokel dapat diobati dengan eksisi ataupun aspirasi dengan atau tanpa skleroterapi. Meski begitu, belum ada konsensus khusus mengenai kapan kedua terapi tersebut lebih disukai.

Spermatokel adalah lesi kistik jinak berisi akumulasi sperma yang berasal dari kaput epididimis.  Spermatokel umumnya merupakan kelainan yang asimptomatik karena ukurannya yang kecil (kurang dari 1 cm) dan unilateral, sehingga tidak memerlukan intervensi medis. Pembesaran spermatokel atau timbulnya gejala nyeri yang progresif merupakan indikasi perlunya dilakukan tindakan medis.

Tindakan medis yang dapat dilakukan saat ini mencakup eksisi spermatokel (spermatokelektomi) dan aspirasi dengan atau tanpa disertai skleroterapi.  Namun, belum ada uji klinis skala besar yang membandingkan ataupun memberikan kesimpulan tentang terapi mana yang lebih unggul dalam penanganan spermatokel.[1-4]

Referensi