Tekanan Nadi dan Implikasi Klinisnya

Oleh :
dr.I.B. Komang Arjawa, Sp.JP, FIHA

Tekanan nadi atau pulse pressure didefinisikan sebagai perbedaan antara tekanan darah sistolik dan diastolik, yang berhubungan dengan tingkat elastisitas dinding arteri dan volume jantung. Peningkatan tekanan nadi dihubungkan dengan peningkatan kekakuan arteri akibat aterosklerosis atau proses penuaan secara umum. Tekanan nadi diidentifikasi sebagai faktor risiko penyakit kardiovaskular seperti infark miokard, stroke, kematian kardiovaskular, dan penurunan kognitif.[1]

Untuk menghitung tekanan nadi atau pulse pressure, tekanan darah sistolik dikurangi dengan tekanan darah diastolik. Tekanan darah sistolik didefinisikan sebagai tekanan maksimal yang dialami aorta saat jantung berkontraksi dan mengejeksikan darah ke aorta dari ventrikel kiri (sekitar 120 mmHg). Sementara itu, tekanan darah diastolik merupakan tekanan darah minimal yang dialami aorta ketika jantung relaksasi sebelum mengejeksikan darah ke aorta dari ventrikel kiri (sekitar 80 mmHg). Tekanan nadi normal berkisar pada 40 mmHg.[2]

Makna Tekanan Nadi dan Faktor yang Memengaruhinya

Referensi