Teknik Blok Saraf Digiti
Terdapat berbagai teknik yang dapat digunakan dalam blok saraf digiti (digital nerve block). Pemilihan teknik anestesi tergantung pada tipe cedera, waktu yang dibutuhkan untuk prosedur penatalaksanaan, dan pengalaman serta preferensi operator.[7]
Persiapan Pasien
Persiapan pasien dilakukan dengan memberikan penjelasan mengenai prosedur yang akan dilakukan dan menanyakan kesediaan pasien. Pasien juga diminta untuk bersifat kooperatif saat injeksi dan bersikap tenang selama prosedur lanjutan.[8,9]
Selanjutnya, informasikan mengenai risiko tindakan berupa nyeri saat proses injeksi, anestesi yang mungkin tidak bekerja, reaksi alergi, serta memar dan perdarahan di lokasi penyuntikan. Evaluasi juga dilakukan terkait riwayat alergi, komorbiditas, tanda-tanda vital, level nyeri, anxietas, dan tingkat kesadaran.[8,9]
Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan dalam prosedur blok saraf digiti antara lain:
- Sarung tangan steril, drapes, dan kassa pembalut
- Pembersih kulit: alcohol pads, chlorhexidine 2% atau povidone iodine
Syringe 5‒10 ml dengan jarum 25‒30 G untuk injeksi
- Agen anestesi pilihan
Diphenhydramine lokal jika pasien alergi terhadap amida dan ester anestesi lokal[2,3]
Pemilihan Agen Anestesi
Pemilihan jenis agen anestesi dilakukan berdasarkan durasi blokade dan riwayat alergi terhadap agen anestesi tertentu. Lidocaine merupakan agen anestesi yang paling umum digunakan, dengan onset 2‒5 menit dan durasi 1‒2 jam.
Penambahan epinefrin dengan konsentrasi 1:100.000 atau 1:200.000 dapat memperpanjang durasi anestesi, meningkatkan dosis maksimum, dan membantu hemostasis. Namun, hal ini masih dipertentangkan, di mana penggunaan lidocaine dengan epinefrin pada hidung, telinga, penis, dan jari telah lama dianggap tidak aman terlebih pada pasien yang memiliki penyakit pembuluh darah perifer seperti diabetes mellitus, Raynaud phenomenon, Buerger’s disease, calcinosis, sindroma telangiektasia, dan kondisi lain yang mengganggu perfusi pada digiti.
Bupivacaine digunakan jika dibutuhkan durasi yang lebih lama sekitar 4‒8 jam, tetapi memiliki risiko toksisitas yang lebih tinggi daripada lidocaine. Bupivacaine kontraindikasi pada wanita hamil karena akan terjadi peningkatan bioavailabilitas dan penurunan venous return.
Pilihan lain adalah ropivacaine dengan durasi yang lebih lama (21,5 jam). Jika pasien memiliki riwayat alergi terhadap lidocaine, dapat dipilih agen anestesi golongan ester yaitu procaine, yang memiliki onset 2‒5 menit dan durasi 15‒45 menit.[1,3,5,6,10-12]
Posisi Pasien
Posisi pasien tergantung pada prosedur yang akan dilakukan. Sedapat mungkin pasien berbaring di tempat tidur di mana anggota gerak berada dalam posisi istirahat dengan permukaan yang stabil.[3,4,8]
Prosedural
Secara umum, prosedur diawali dengan penilaian anatomi dan pemilihan teknik anestesi. Siapkan pasien dan peralatan, bersihkan kulit dengan alkohol atau chlorhexidine (pada kulit intak) atau povidone iodine. Kemudian, masukkan jarum ke dalam kulit melalui lapisan subkutan, lakukan aspirasi, dan injeksikan anestesi sesuai dengan prosedur.[1]
Beberapa prosedur blok saraf digiti yang dapat dipilih antara lain blok web-space, blok transtechal, blok digital tiga sisi, dan prosedur wing-block.
Blok Web-Space
Blok web-space sangat efektif dalam mencapai anestesi adekuat dan minim nyeri. Teknik ini dapat digunakan pada jari-jari tangan dan jari-jari kaki. Prosedur blok web-space adalah:
- Posisikan tangan pasien di atas bidang yang steril dengan telapak tangan menghadap ke bawah
- Posisikan jarum suntik tegak lurus dan masukkan jarum ke dalam celah antara jari (web-space), tepat di bagian distal sendi metacarpal-phalangeal
- Aspirasi jarum untuk memastikan punctum tidak berada pada pembuluh darah
- Injeksikan agen anestesi secara perlahan pada sisi dorsal web-space
- Perlahan arahkan jarum lurus menuju sisi volar web-space
- Perlahan-lahan infiltrasi jaringan sekitar web-space, di mana jarum tidak boleh menembus sisi volar web-space
- Tarik jarum dan ulangi prosedur di web-space lain pada jari lain yang terlibat[3,8]
Blok Transtechal
Blok transtechal menggunakan selubung tendon untuk mendistribusikan agen anestesi. Meskipun anestesi dapat dicapai melalui injeksi tunggal, tetapi prosedur ini dapat terasa lebih nyeri. Prosedur blok transtechal adalah:
- Posisikan tangan pasien di atas bidang steril dalam keadaan supinasi
- Temukan selubung tendon fleksor dengan meraba lipatan palmar distal
- Masukkan jarum dengan sudut 45o, tepat di distal lipatan palmar distal sampai terasa “pop” sebagai penanda jarum telah memasuki selubung
- Suntikan 2‒3 mL obat anestesi
- Jika jarum mengenai tulang, tarik 3‒5 mm sebelum obat disuntikan[3,7,13]
Teknik ini dapat dimodifikasi dengan langkah-langkah sebagai berikut:
- Posisikan tangan pasien di atas bidang steril dengan telapak tangan menghadap ke atas
- Masukkan jarum dengan sudut 90o pada lipatan metacarpal hingga mencapai tulang
- Tarik sedikit jarum dan injeksikan anestesi
- Selama injeksi, gunakan tangan yang tidak dominan untuk memberikan tekanan tepat pada proksimal tempat injeksi, untuk mengarahkan aliran distal[3,7,13]
Blok Digital Tiga Sisi
Prosedur blok digital tiga sisi efektif pada anestesi terhadap jempol kaki. Meski begitu, prosedur ini dapat digunakan pada jari-jari lainnya. Langkah-langkah yang dilakukan adalah:
- Posisikan volar atau plantar ekstremitas pada sisi bawah
- Insersikan jarum pada sudut 90o pada sisi medial digiti, tepat di distal sendi metatarsophalangeal
- Injeksikan anestesi secara perlahan saat jarum mengarah ke sisi volar atau plantar, tanpa menusuk kulit volar
- Perlahan tarik jarum dan arahkan kembali ke medial.
- Dorong jarum perlahan-lahan dari sisi medial ke lateral sementara anestesi disuntikkan
- Tarik jarum
- Lakukan injeksi lain pada lateral digiti dengan jarum 90o, lanjutkan dari dorsal ke ventral seperti yang dilakukan pada medial[3]
Prosedur ini dapat dilanjutkan dengan memasukkan jarum ke lateral digiti pada sisi volar atau plantar dan lanjutkan secara medial bersamaan anestesi disuntikkan secara perlahan (disebut prosedur ring blok empat sisi). Namun, teknik ini kurang dipilih karena potensi komplikasi iskemik.[3]
Prosedur Wing-Block
Jika penatalaksanaan hanya melibatkan bagian distal saja (misalnya cedera kuku), maka prosedur wing-block dapat digunakan sebagai pengganti blok digital. Prosedurnya sebagai berikut:
- Posisikan ekstremitas dengan sisi volar atau plantar menghadap bawah
- Posisikan jarum tegak lurus terhadap aksis panjang digiti dan pada 45o ke bidang dari lapangan steril
- Masukkan jarum 3 mm proksimal ke titik imajiner dimana perpanjangan linear lipatan kuku lateral dan proksimal akan berpotongan
- Suntikkan anestesi di sepanjang lipatan kuku proksimal
- Tarik perlahan jarum dan arahkan kembali ke lipatan kuku lateral
- Tahapan ini dapat dilakukan pada sisi yang berlawanan dari kuku jika diperlukan[3]
Follow Up
Follow up prosedur blok saraf digiti dilakukan terkait kemungkinan komplikasi pasca injeksi. Meskipun jarang, pemantauan terhadap gejala toksisitas sistemik akibat anestesi lokal, yang dikenal dengan istilah Local Anesthesia systemic Toxicity (LAST), juga perlu diperhatikan. Keluhan dapat terjadi <1 menit setelah injeksi, antara lain berupa lidah mati rasa, tinitus, pusing, rasa logam, nistagmus, kebingungan, tremor, agitasi, kejang, koma, dan henti napas.[9]
Setelah itu, dapat diikuti gejala toksisitas kardiovaskular berupa takikardia, aritmia, dan hipertensi yang dapat berkembang menjadi gejala toksisitas lambat berupa bradikardia, depresi jantung, kolaps kardiovaskular, hingga asistol.[9]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini