Pendahuluan Implan Gigi
Implan gigi merupakan prosedur penanaman protesa akar gigi yang berintegrasi dengan tulang alveolar dan tulang rahang untuk mendukung protesa dental lain. Implan gigi mendukung mahkota (crown), gigi tiruan cekat, gigi tiruan lepasan (removable), atau berperan sebagai jangkar (anchor) pada perawatan orthodontik.[1-4]
Indikasi pemasangan implan gigi adalah untuk melakukan perawatan restorasi pada kasus kehilangan gigi sebagian atau kehilangan gigi lengkap. Implan gigi berperan sebagai akar gigi, yang kemudian di atasnya terdapat crown dan penyangga (abutment) yang menghubungkan implan dan mahkota gigi.[5-7]
Kontraindikasi pemasangan implan gigi adalah kelainan kardiovaskular, kanker aktif, kelainan imunologi, dan gangguan mental. Kontraindikasi umum relatif adalah diabetes, angina pektoris, merokok, kehamilan, ketergantungan psikotropika atau alkohol, serta berusia di bawah 17-18 tahun. Kontraindikasi lokal dari pemasangan implan gigi adalah kondisi jaringan periodontal yang buruk, alergi lokal terhadap bahan implan, kebersihan rongga mulut yang buruk, dan bruxism.[7-11]
Pada tindakan implan gigi, gigi yang lepas digantikan dengan baut logam yang disekrup langsung ke tulang dan berfungsi sebagai jangkar ke mahkota atau gigi tiruan. Hal ini membuat mahkota atau gigi tiruan tetap berada tepat di soket gigi. Kelebihan implan gigi dibandingkan gigi palsu adalah tidak mudah lepas dan ukurannya lebih pas.[12-16]