Pedoman Klinis Funduscopy
Pada pedoman klinis pemeriksaan funduscopy, atau ophthalmoscopy, perlu dipahami bahwa pemeriksaan ini adalah pemeriksaan mata bagian posterior, terutama mengevaluasi visual aksis dan retina. Terdapat 2 jenis pemeriksaan funduscopy, yaitu menggunakan direct ophthalmoscope dan indirect ophthalmoscope.
Pedoman klinis pemeriksaan ini adalah:
- Indikasi dilakukannya pemeriksaan funduscopy adalah sebagai pemeriksaan rutin neurologis, terutama dilakukan pada pasien dengan keluhan kehilangan penglihatan mendadak, dugaan peningkatan tekanan intrakranial, serta pasien dengan riwayat penyakit sistemik seperti hipertensi, diabetes melitus, atau HIV/AIDS
- Tidak ada kontraindikasi absolut pada saat pemeriksaan funduscopy, kecuali kasus dengan fotosensitif pemeriksaan harus dilakukan lebih hati-hati
- Tidak selalu membutuhkan penggunaan obat tetes mata midriatik. Bila diperlukan, harus diwaspadai keluhan penglihatan buram sementara waktu setelah pemeriksaan selesai, terutama penglihatan jarak dekat.
Glaukoma sudut tertutup akut akibat penggunaan obat tetes mata midriatik atau sikloplegik dapat terjadi pada mereka dengan riwayat glaukoma maupun kecenderungan sudut kamera okuli anterior yang sempit
- Lakukan pemeriksaan menyeluruh pada kedua mata, mulai dari red reflex, diskus optikus, fovea dan makula, dan pembuluh darah retina
- Pemeriksaan funduscopy dapat menemukan kelainan seperti katarak, infeksi atau perdarahan vitreus, hipoplasia diskus optikus, ablatio retina, papilledema, central retinal artery occlusion, dan retinopati hipertensi maupun diabetik
- Pemeriksaan funduscopy rutin bertujuan untuk deteksi dini penyakit mata terutama yang berhubungan dengan progresivitas penyakit kronis[1,4,7]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli