Pendahuluan Manuver Valsalva
Manuver Valsalva merupakan suatu prosedur dimana pasien diminta mengeluarkan napas secara paksa namun hidung dan mulut dalam keadaan tertutup. Prosedur ini dilakukan sebagai pemeriksaan diagnostik untuk evaluasi disfungsi tuba Eustachius pada pasien otitis media, kelainan katup jantung, gangguan saraf otonom, abnormalitas kanal spinal, dan sindrom radikular.[4,5,9]
Selain menjadi prosedur diagnostik, manuver Valsava juga digunakan sebagai terapi untuk mengoreksi abnormalitas ritme jantung dan memperbaiki tekanan di telinga tengah. Manuver ini dilakukan dengan cara meminta pasien untuk mengeluarkan napas secara paksa namun hidung dan mulut dalam keadaan tertutup.[1-5,9]
Pengeluaran napas secara paksa dengan keadaan hidung dan mulut tertutup akan menyebabkan tertutupnya glottis, yang nantinya akan menyebabkan peningkatan tekanan intratoraks, peningkatan tekanan intrakranial, terhambatnya venous return dan penurunan denyut jantung (heart rate) karena stimulasi saraf vagus.[1,2,5]
Manuver Valsalva dapat dilakukan dengan/tanpa alat bantuan, seperti manometer air raksa atau sphygmomanometer, syringe catheter tip 50 mL, timpanometri maupun otoscope tergantung indikasi pada pasien.[5,10,16,17]
Pada terapi nonfarmakologis takikardia supraventrikular, manuver Valsava yang dimodifikasi rutin digunakan. Manuver Valsava dapat menyebabkan komplikasi seperti henti jantung, sehingga pemantauan tanda-tanda vital dan elektrokardiografi perlu dilakukan dan persiapan resusitasi jantung paru (RJP), defibrilasi serta obat-obat penting seperti epinefrin harus ada sebelum manuver dilakukan.[2,5]
Komplikasi manuver Valsalva lainnya adalah perdarahan preretinal sentral dan difus yang luas, perdarahan vitreus.[2,5]