Pendahuluan Pemeriksaan Refleks Patologis
Pemeriksaan refleks patologis adalah pemeriksaan neurologis yang dilakukan pada pasien dengan dugaan lesi upper motor neuron (UMN), misalnya stroke, cedera otak traumatik, dan kelainan pada tulang belakang. Refleks patologis adalah gerakan volunter yang muncul akibat suatu rangsangan. Gerakan ini seharusnya tidak muncul pada orang dewasa sehat, tetapi dapat muncul secara normal pada anak kecil dan bayi sebagai refleks primitif.
Pemeriksaan ini biasanya dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan neurologis lainnya, seperti pemeriksaan refleks fisiologis dan pemeriksaan nervus kranialis. Refleks patologis dapat muncul karena penurunan ambang batas atau perluasan zona refleksogenik pada jaras UMN. Manifestasi lesi UMN pada umumnya berupa kelemahan atau kelumpuhan anggota gerak, kejang, dan penurunan kesadaran.[1,2]
Secara umum, refleks patologis merupakan refleks primitif yang muncul pada orang dewasa akibat inhibisi kontrol lower motor neuron (LMN). Beberapa refleks patologis yang penting secara klinis, antara lain:
- Refleks Babinski atau refleks plantar
- Refleks Chaddock
- Refleks Oppenheim
- Refleks Gordon
- Refleks Schaefer
- Refleks Hoffman dan Tromner
- Refleks Rossolimo dan Mendel-Bechterew[1,2]
Refleks patologis pada ekstremitas bawah, seperti refleks Babinski, merupakan tanda patologis yang paling relevan secara klinis dan mudah dilakukan. Sedangkan refleks patologis pada ekstremitas atas kurang relevan secara klinis dan jarang dilakukan.[3–5]
Teknik pemeriksaan yang dilakukan untuk membangkitkan refleks patologis berbeda-beda, tergantung dari refleks patologis yang akan diperiksa. Namun, reaksi yang diperlihatkan oleh refleks patologis cenderung sama. Misalnya, pada pemeriksaan refleks plantaris yang dikenal juga sebagai refleks Babinski, respons positif pada pemeriksaan ini ditandai oleh gerakan dorsofleksi ibu jari yang disertai dengan abduksi jari-jari lainnya.[6,7]
Teknik pemeriksaan refleks patologis dapat dilakukan dengan menggunakan tangan pemeriksa dan palu refleks, terutama ujung bagian bawah palu refleks. Pemeriksaan ini tidak bersifat invasif, sehingga tidak ada kontraindikasi absolut untuk pemeriksaan ini.[1,2]