Indikasi Pemeriksaan Sistem Sensorik
Indikasi pemeriksaan sistem sensorik adalah adanya defisit neurologis yang dapat diakibatkan oleh penyakit neurologis, misalnya stroke, spinal cord injury, meningitis atau ensefalitis.
Selain penyakit neurologis, pemeriksaan sistem sensorik juga digunakan untuk kelainan lainnya yang memiliki manifestasi neurologis, misalnya lepra, diabetes mellitus, atau penyakit arteri perifer.
Indikasi Kelainan Neurologis
Kelainan neurologis yang memerlukan pemeriksaan sistem sensorik terbagi dalam 6 kategori sebagai berikut:
- Infeksi: Meningitis, ensefalitis, abses otak, myelitis
- Neoplasma: Tumor intrakranial seperti meningioma, tumor otak serebral dan serebelum
- Degeneratif: Parkinson, Alzheimer
- Autoimun: Myasthenia gravis, sindrom Guillain-Barre, multiple sclerosis
- Vaskular: Stroke
- Trauma: Cedera otak traumatik, cedera medulla spinalis[1,4]
Indikasi Kelainan Nonneurologis
Terdapat juga kelainan nonneurologis yang bisa menyebabkan defisit neurologis pada sistem sensorik sehingga memerlukan pemeriksaan sistem sensorik:
- Neuropati diabetik akibat diabetes mellitus
- Lepra
- Penyakit arteri perifer
- Defisiensi vitamin B12[4]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja