Kontraindikasi Inisiasi Menyusui Dini
Kontraindikasi inisiasi menyusui dini dapat dibedakan berdasarkan kondisi ibu dan bayi saat atau segera setelah kelahiran.
Kontraindikasi IMD pada ibu adalah sebagai berikut:
- Kondisi hemodinamik atau kardiorespiratorik ibu yang tidak stabil
- Ibu menderita eklampsia atau preeklampsia berat
- Ibu menderita kanker payudara yang sedang menjalani kemoterapi
- Ibu dengan infeksi human T-cell lymphotropic virus tipe 1 atau tipe 2 aktif
- Ibu dengan lesi herpes simpleks atau varicella di payudara yang belum diobati
- Ibu dengan tuberkulosis paru aktif yang belum mendapatkan terapi
- Ibu yang menggunakan obat-obatan terlarang, seperti kokain atau phencyclidine[14-16]
Masih terdapat perbedaan pendapat mengenai menyusui pada ibu dengan human immunodeficiency virus (HIV). CDC tidak merekomendasikan ibu dengan HIV untuk menyusui. Namun, World Health Organization (WHO) tetap mendukung pemberian ASI eksklusif pada bayi dengan ibu HIV, yang didahului oleh antiretroviral profilaksis.[16-22]
Kontraindikasi IMD pada bayi adalah sebagai berikut:
- Bayi yang membutuhkan resusitasi neonatus
- Bayi dengan kelainan galaktosemia klasik
- Bayi dengan penyakit berat atau cacat kongenital[15,16,18]
Di era pandemi coronavirus disease 2019 atau COVID-19, Kementerian Kesehatan RI tidak merekomendasikan untuk melakukan IMD pada bayi yang lahir dari ibu probable, suspek, atau terkonfirmasi COVID-19.[17]
Selain kontraindikasi di atas, ada berbagai faktor yang dapat menghambat proses IMD, antara lain:
- Metode persalinan sectio caesarea yang berhubungan dengan nyeri pascaoperasi, kesulitan memposisikan bayi, penundaan kontak kulit dengan kulit, pengeluaran ASI yang lebih lambat, keterbatasan mobilisasi ibu
- Ibu masih di bawah pengaruh sedasi
- Rasa nyeri yang dialami ibu saat penjahitan perineum
- Ibu dengan gangguan psikologis, seperti psikotik akut
- Ibu menolak pelaksanaan IMD atau kurangnya pengetahuan ibu mengenai manfaat IMD
- Ibu dengan puting yang rata atau tertarik ke dalam
- Ibu dengan obesitas
- Sarana kesehatan yang kurang memadai, serta tenaga medis dan protokol rumah sakit yang tidak menunjang pelaksanaan IMD
- Melahirkan di luar fasilitas kesehatan
- Kepercayaan yang bertentangan dengan IMD, misalnya kepercayaan untuk menyusui setelah anak dimandikan (sudah bersih)[7-10,18,19]