Pendahuluan USG Abdomen
Pemeriksaan ultrasonografi (USG) abdomen merupakan prosedur pencitraan yang dilakukan untuk mendiagnosis penyakit seperti batu empedu, batu ginjal, aneurisma aorta abdominalis, neoplasma hepar, dan karsinoma pankreas. Pemeriksaan ini memanfaatkan gelombang ultrasonik untuk menghasilkan gambaran organ-organ di dalam rongga abdomen tanpa bersifat invasif.
Indikasi pemeriksaan USG abdomen adalah untuk menegakkan diagnosis penyakit pada ginjal, kandung empedu, hepar, aneurisma aorta abdominalis, limpa, pankreas dan organ gastrointestinal. Kelainan yang diperiksa dapat berupa perforasi organ, perdarahan, inflamasi, batu, atau tumor. Pasien dengan kelainan di organ-organ tersebut biasanya datang dengan keluhan nyeri perut, nyeri pinggang, trauma abdomen, massa abdomen, atau hematuria.
Selain untuk menegakkan diagnosis penyakit, USG abdomen juga dapat digunakan sebagai pemandu tindakan biopsi dan pembedahan.[1-5]
Teknik yang digunakan dalam pemeriksaan USG abdomen umumnya tergantung pada organ yang hendak diperiksa dan abnormalitas yang ingin dicari. Pemeriksaan USG abdomen tidak memiliki kontraindikasi signifikan karena prosedur ini tidak melibatkan radiasi, bersifat noninvasif, dan mudah dilakukan.[3,4]
Dokter perlu memberikan edukasi kepada pasien mengenai pemeriksaan yang hendak dilakukan mulai dari tujuan pemeriksaan, dugaan penyakit pasien, prosedur yang akan dijalankan, kemungkinan tindak lanjut dan terapi. Dokter juga perlu memberitahukan persiapan yang harus dilakukan oleh pasien sebelum menjalani pemeriksaan.[1,3,6]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri