BNT16b2-Elicited Neutralization of Delta Plus, Lambda, and Other Variants
Liu J, Liu Y, Xia H, Zou J, Weaver S, Swanson KA, Cai H, Cutler M, Cooper D, Muik A, Jansen KU. BNT162b2-Elicited Neutralization of Delta Plus, Lambda, and Other Variants. bioRxiv. 2021 Jan 1. https://doi.org/10.1101/2021.09.13.460163
Abstrak
Vaksin COVID-19 Pfizer (BNT162b2) diketahui bisa menetralkan varian SARS-CoV-2 yang saat ini dominan, yaitu varian Delta. Studi ini melaporkan kemampuan vaksin COVID-19 Pfizer untuk menetralkan SARS-CoV-2 USA-WA1/2020 (wild type) yang memiliki varian spikes dari Delta Plus (Delta-AY.1, Delta-AY.2), Delta-144 (Delta dengan penghapusan Y144 dari varian Alfa), Lambda, dan turunan B.1.1.519.
Studi mempelajari 20 sampel serum manusia, yang diambil dalam waktu 2 minggu atau 4 minggu setelah dosis kedua vaksin BNT162b2. Hasil menunjukkan bahwa rata-rata geometrik plaque reduction neutralization titers dalam melawan virus Delta-AY.1, Delta-AY.2, dan Delta-144 sedikit lebih rendah daripada USA-WA1/2020.
Akan tetapi, semua serum bisa menetralkan varian virus hingga titer >80. Titer netralisasi yang melawan varian Lambda serta B.1.1.519 dan yang melawan tipe USA-WA1/2020 terlihat ekuivalen. Kerentanan varian Delta Plus, Lambda, dan lainnya terhadap proses netralisasi oleh serum mengindikasikan bahwa perubahan antigenik tidak membantu virus bertahan terhadap antibodi yang dihasilkan dari vaksin.
Temuan ini mendukung program imunisasi dengan vaksin COVID-19 dari Pfizer untuk mengontrol varian-varian yang ada serta meminimalkan munculnya varian baru.
Ulasan Alomedika
Studi ini mempelajari efek vaksin COVID-19 Pfizer atau BNT162b2 untuk menetralkan berbagai varian virus SARS-CoV-2. Studi ini dianggap penting karena ada peningkatan mutasi SARS-CoV-2 yang menyebabkan munculnya varian baru dengan kemampuan transmisi, kemampuan replikasi, serta kekebalan terhadap sistem imun manusia yang lebih tinggi.
Ulasan Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan membuat SARS-CoV-2 yang memiliki berbagai varian spikes. Mutasi-mutasi spikes dari varian direkayasa ke dalam klona cDNA infeksius dari isolat SARS-CoV-2 USA-WA1/2020. Rekayasa dilakukan dengan mutagenesis standar berbasis PCR (polymerase chain reaction).
Varian SARS-CoV-2 kemudian diteliti dengan serum manusia yang telah divaksinasi BTN162b2. Serum diambil dalam waktu 2 minggu atau 4 minggu setelah dua dosis vaksin, dengan jarak waktu 3 minggu antar kedua dosis.
Penelitian ini menggunakan pemeriksaan plaque-reduction neutralization untuk menilai titer netralisasi dari serum manusia. Pemeriksaan ini merupakan baku emas dan umum dilakukan untuk mengukur titer netralisasi terhadap virus.
Ulasan Hasil Penelitian
Luaran utama studi ini adalah efek netralisasi vaksin BNT162b2 pada varian baru SARS-CoV-2, yaitu varian Delta-AY.1, Delta-AY.2, Delta 144, Lambda, dan B.1.1.519. Hasil menunjukkan bahwa titer rata-rata geometris dari netralisasi varian wild type, Delta-AY.1, Delta-AY.2, Delta-144, Lambda, dan B.1.1519 secara berturut-turut adalah 520, 355, 394, 453, 597, dan 640.
Hasil studi menyimpulkan efek netralisasi vaksin pada varian Delta Plus (Delta-AY.1, Delta-AY.2, dan Delta-144) hanya berkurang sedikit. Sementara itu, efek netralisasi pada varian Lambda dan varian B.1.1.519 tidak berkurang. Studi ini menyimpulkan bahwa vaksin BNT162b2 memiliki efek netralisasi yang efisien pada varian-varian virus yang diteliti.
Kelebihan Penelitian
Kelebihan penelitian ini adalah penggunaan sistem reverse genetic untuk menghasilkan SARS-CoV-2 dengan spikes dari berbagai varian yang berbeda lewat mutagenesis. Cara ini memiliki keuntungan, yakni penelitian dapat langsung dilakukan pada varian baru yang muncul ketika sekuensnya tersedia. Selain itu, cara ini dapat menilai dampak variasi spikes virus pada efek netralisasi tanpa terpengaruhi oleh mutasi di luar spikes.
Limitasi Penelitian
Salah satu limitasi penelitian ini adalah adanya kemungkinan mutasi yang mengganggu efek netralisasi melalui gangguan fungsi spikes dan bukan melalui proses antigenitas. Contohnya adalah mutasi P681R yang meningkatkan replikasi virus dengan menambah fungsi spikes virus.
Selain itu, penelitian ini hanya berfokus pada efek mutasi spikes glikoprotein virus pada proses netralisasi. Padahal, mutasi di luar genetik spikes virus juga dapat mengubah respons imun pejamu, mengubah replikasi virus, serta memengaruhi efek netralisasi. Jumlah sampel serum yang diambil dalam penelitian ini juga tidak banyak dan belum tentu representatif untuk seluruh individu di berbagai daerah lain.
Aplikasi Hasil Penelitian di Indonesia
Penelitian ini menyimpulkan bahwa vaksin COVID-19 Pfizer efektif untuk menetralkan varian-varian SARS-CoV-2, yakni varian Delta Plus (Delta-AY.1, Delta-AY.2), Delta-144 (Delta dengan penghapusan Y144 dari varian Alfa), Lambda, dan turunan B.1.1.519. Pelaku penelitian mendukung program imunisasi dengan vaksin COVID-19 Pfizer untuk mengontrol varian-varian yang ada serta meminimalkan munculnya varian baru.
Hasil ini dapat diimplementasikan dalam strategi imunisasi Indonesia untuk mengontrol penyebaran virus yang ada. Dokter juga dapat menjadikan hasil studi ini sebagai bahan edukasi untuk pasien yang ragu tentang efektivitas vaksin terhadap varian COVID-19 yang baru. Namun, studi ini masih berada dalam tahap preprint dan belum menjalani peer-review, sehingga hasil perlu dipertimbangkan dengan hati-hati.