Manajemen Awal Cedera Inhalasi

Oleh :
dr.Nurfanida Librianty, Sp.P, FAPSR

Cedera inhalasi terjadi pada sepertiga kasus luka bakar dan menjadi penyebab kematian pada 90% kasus luka bakar. Oleh karena itu, manajemen awal cedera inhalasi menjadi penting karena akan berkaitan dengan kesintasan pasien.[1]

Cedera inhalasi mencakup cedera termal supraglotis, iritasi kimia pada saluran napas, toksisitas sistemik akibat bahan terinhalasi seperti karbon monoksida (CO) atau sianida, dan kombinasi dari semua mekanisme ini. Cedera inhalasi pada pasien luka bakar akan memicu respon inflamasi yang berkaitan dengan peningkatan kebutuhan volume resusitasi cairan, pemanjangan durasi menggunakan ventilator, peningkatan risiko pneumonia, disfungsi pulmonal progresif, dan acute respiratory distress syndrome. Sementara itu, walaupun telah banyak perkembangan dalam tata laksana cedera inhalasi, sebagian besar masih bersifat terapi suportif.[2-5]

Diagnosis Cedera Inhalasi dan Pentingnya Manajemen Awal yang Adekuat

Referensi