Malnutrisi dan faltering growth yang tidak tertangani dapat menyebabkan bermacam komplikasi. Oleh karena itu, penentuan kapan intervensi nutrisi perlu dilakukan untuk kejar tumbuh anak harus diketahui oleh klinisi. Intervensi yang tepat terutama perlu dipahami oleh klinisi yang berpraktik di daerah dengan prevalensi gizi kurang dan gizi buruk yang tinggi, misalnya di Indonesia.
Menurut Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan RI tahun 2018, prevalensi gizi buruk dan gizi kurang pada balita mencapai 17,7%, yakni ada 3,9% anak dengan gizi buruk dan 13,8% anak dengan gizi kurang. Selain itu, angka stunting juga masih tinggi, yaitu ada 19,3% balita dengan status gizi pendek dan 11,5% balita dengan status gizi sangat pendek.[1]
Dampak Malnutrisi dan Faltering Growth pada Anak
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)
Referensi
1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Riset Kesehatan Dasar. 2018. https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Hasil-riskesdas-2018_1274.pdf
2. Malako BG, Asamoah BO, Tadesse M, et al. Stunting and anemia among children 6-23 months old in Damot Sore district, Southern Ethiopia. BMC Nutr. 2019 Jan 7;5:3. doi: 10.1186/s40795-018-0268-1
3. Rahman MS, Mushfiquee M, Masud MS, Howlader T. Association between malnutrition and anemia in under-five children and women of reproductive age: Evidence from Bangladesh Demographic and Health Survey 2011. PLoS One. 2019;14(7):e0219170. doi: 10.1371/journal.pone.0219170
4. Soedjatmiko. Deteksi dini gangguan tumbuh kembang balita. Sari Pediatri. 2001;3(3):175-188. https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/999
5. Haymond M, Kappelgaard AM, Czernichow P, et al. Early recognition of growth abnormalities permitting early intervention. Acta Paediatr. 2013 Aug;102(8):787-96. doi: 10.1111/apa.12266
6. Joint WHO/FAO/UNU Expert Consultation. Protein and amino acid requirements in human nutrition. World Health Organ Tech Rep Ser. 2007;(935):1-265.
7. Devaera Y, Syaharutsa DM, Jatmiko HK, Sjarif DR. Comparing Compliance and Efficacy of Isocaloric Oral Nutritional Supplementation Using 1.5 kcal/mL or 1 kcal/mL Sip Feeds in Mildly to Moderately Malnourished Indonesian Children: A Randomized Controlled Trial. Pediatr Gastroenterol Hepatol Nutr. 2018 Oct;21(4):315-320. doi: 10.5223/pghn.2018.21.4.315
8. Pencharz PB. Protein and energy requirements for 'optimal' catch-up growth. Eur J Clin Nutr. 2010 May;64 Suppl 1:S5-7. doi: 10.1038/ejcn.2010.39
9. BPOM. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 1 Tahun 2018.