Terima kasih dr. Irene atas pertanyaannnya, pada pasien sindrom nefrotik (SN) dewasa, pemberian protein dianjurkan pada level moderate, karena untuk mencegah risiko malnutrisi atau protein energy wasting (PEW) pada pasien. Penelitian menunjukkan bahwa pemberian nutrisi rendah protein atau sering dikenal dengan istilah diet restriksi protein (protein <0,8 g/kg BB) tidak terbukti dapat memperbaiki fungsi ginjal pada pasien SN. Jangan lupa, dipilih protein yang memiliki kualitas biologis yang baik, seperti pada protein hewani. Namun, perlu diperhatikan, pada pasien SN sering ditemukan kondisi dislipidemia. Beberapa asosiasi menganjurkan diet rendah lemak. Maka, pemberian protein hewani dipilih yang rendah lemak, misalnya ikan, telur putih, unggas tanpa kulit, daging yang lean, susu atau produk susu yang low fat atau non fat. Beberapa peneliti lebih menganjurkan pemberian protein nabati. Dalam prakteknya, dapat dikombinasikan. Namun, pada pasien yang telah mengalami penurunan fungsi ginjal, maka pemberian protein disesuaikan dengan fungsi ginjal, sehingga perlu dipantau parameter metabolik dan fungsi ginjal untuk adjustment pemberian protein tersebut. Untuk bacaan lebih lanjut, dr. Irene dapat membaca journal https://www.jrnjournal.org/article/S1051-2276(12)80212-3/fulltext terima kasih ya.

Alo Dokter, Izin ikut berdiskusi ya dok,

Dari sumber artikel alomedika ini

https://www.alomedika.com/makanan-dan-minuman-apa-yang-harus-dihindari-penderita-sindrom-nefrotik

untuk restriksi protein pada pasien dengan sindrom nefrotik tidak dianjurkan karena efikasinya pada sindrom nefrotik masih bersifat kontroversial dok. Berikut artikelnya. Mungkin ada pendapat lain dari TS lainnya?