Meminimalkan kesalahan perhitungan luas luka bakar adalah salah satu bagian penting dalam tata laksana luka bakar. Kesalahan perhitungan luas luka bakar menyebabkan underestimation atau overestimation pada resusitasi cairan pasien dengan luka bakar. Tentu hal ini menimbulkan dampak buruk bagi pasien luka bakar. Oleh karena itu, menghindari pitfall yang dapat menyebabkan kesalahan perhitungan luka bakar penting untuk memberikan penatalaksanaan yang lebih baik bagi pasien.[1,2]
Implikasi Klinis Perhitungan Luas Luka Bakar
Perhitungan luas luka bakar merupakan salah satu komponen penting dalam tahap exposure pada primary survey. Estimasi luas luka bakar penting untuk dilakukan karena hasil perhitungan ini akan digunakan dalam rumus untuk menghitung cairan resusitasi. Apabila terdapat kesalahan dalam perhitungan luas luka bakar, implikasi yang ditimbulkan adalah kesalahan perhitungan jumlah cairan resusitasi ataupun pemilihan cairan resusitasi. Bahkan kesalahan perhitungan luas luka bakar dapat berpengaruh pada keputusan untuk pemberian cairan resusitasi dan keputusan untuk merujuk pasien ke pusat luka bakar.[1,2]
Kesalahan perhitungan luas luka bakar tidak hanya terjadi di negara berkembang, namun terjadi juga di negara berkembang seperti Australia. Sebuah penelitian yang dilakukan di Sydney pada tahun 2015 menunjukkan bahwa masih terjadi perbedaan perhitungan luas luka bakar antara institusi medis yang merujuk dengan pusat luka bakar. Bahkan pada 9% kasus yang dirujuk ke pusat luka bakar tidak disertai dengan perhitungan luas luka bakar sama sekali.[2,3]
Kesalahan perhitungan yang mungkin terjadi dapat berupa overestimation (perhitungan melebihi luas yang seharusnya) atau underestimation (perhitungan kurang dari luas yang seharusnya). Overestimation akan berdampak pada cairan resusitasi yang berlebihan (over-resuscitation). Hal ini dapat menyebabkan edema pada jaringan semakin parah. Di sisi lain underestimation yang menyebabkan kurangnya cairan resusitasi (under-resuscitation) akan menyebabkan perfusi jaringan menjadi buruk. Kondisi over-resuscitation dan under-resuscitation ini akan berlangsung terus bila tidak dilakukan monitoring produksi urine dan tanda vital yang baik serta penyesuaian kecepatan pemberian cairan setiap jam.[2–4]
Menurut data dari penelitian tersebut, overestimation (53% kasus) lebih sering terjadi dibandingkan underestimation (17% kasus). Overestimation lebih banyak terjadi pada kasus luka bakar yang ringan, sebaliknya underestimation lebih sering ditemukan pada kasus luka bakar luas. Salah satu penyebab terjadinya perbedaan ini adalah metode perhitungan luas luka bakar yang berbeda pada penatalaksanaan luka bakar . Pemahaman yang baik terhadap metode perhitungan luka bakar dapat meminimalkan kesalahan perhitungan.[2,5]
Metode Perhitungan Luas Luka Bakar
Ada beberapa metode perhitungan luka bakar yang umum digunakan di seluruh dunia, misalnya rule of nine, lund and browder chart, dan teknik palmar. Perhitungan tersebut dibutuhkan untuk penegakkan diagnosa luas luka bakar. Selain itu terdapat pula metode lebih baru yang menggunakan alat bantu digital seperti komputer, software, dan aplikasi.[5–8]
Perhitungan menggunakan estimasi memiliki keuntungan masing-masing, seperti:
Rule Of Nine : metode yang sudah lama digunakan dan dianggap sederhana serta mudah digunakan
-
Lund and Browder chart : metode ini memberikan hasil yang paling akurat, tetapi lebih kompleks perhitungannya dibandingkan dengan rule of nine
- Palmar : seluruh permukaan telapak tangan dan jari pasien dianggap 1% dari luas seluruh permukaan tubuh[5,8]
Metode terkini adalah menggunakan teknologi untuk menghitung luas luka bakar. Salah satu teknologi tersebut antara lain:
Software: salah satu software yang tersedia untuk perhitungan luas luka bakar adalah “BurnCase 3D” (RISC Software GmbH, Hagenberg, Austria)
- Aplikasi: smartphone juga telah digunakan sebagai alat bantu untuk menghitung luas luka bakar. Aplikasi “Rapid Burn Assessor” tersedia pada platform GoogleAndroidTM dan Apple iOSTM untuk membantu perhitungan luas luka bakar[7,8]
Perbedaan teknik dapat memberikan hasil perhitungan luas luka bakar yang berbeda. Saat ini telah banyak penelitian yang dilakukan untuk menilai akurasi dan reliabilitas teknik-teknik perhitungan luas luka bakar tersebut. Perbedaan perhitungan yang tidak terlalu jauh, tidak memberikan perbedaan yang bermakna pada perhitungan cairan resusitasi.[5,6]
Terlepas dari metode perhitungan yang digunakan, kita harus melakukan titrasi laju cairan resusitasi. Dengan melakukan hal tersebut, kita dapat menghindari over-resuscitation dan under-resuscitation yang berkepanjangan akibat ketidakakuratan perhitungan luas luka bakar.
Pitfalls Pada Perhitungan Luas Luka Bakar
Hasil yang tidak tepat pada perhitungan luas luka bakar dapat disebabkan beberapa kesalahan yang sering dilakukan dalam praktik klinis sehari-hari. Berikut adalah beberapa kesalahan yang harus dihindari dan tips yang dapat dilakukan untuk meningkatkan akurasi perhitungan luas luka bakar. Tips-tips ini diadaptasi dari Emergency Management of Severe Burns Course.[4]
Memilih Metode Perhitungan yang Kurang Tepat
Masing-masing metode perhitungan luka bakar memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Memilih metode perhitungan luka bakar yang sesuai dapat mempermudah perhitungan luas luka bakar. Sebagai contoh, akan lebih sulit bagi kita, bila kita menggunakan teknik palmar untuk menghitung luka bakar 80% yang mengenai hampir seluruh area tubuh. Sebaliknya, teknik rule of nine lebih sulit digunakan untuk menghitung luka bakar berukuran kecil yang mengenai sebagian area dada seluas 2%.
Oleh karena itu, teknik rule of nine dan Lund and Browder chart lebih mudah digunakan untuk menghitung luka bakar yang luas dan melibatkan sebuah area tubuh secara keseluruhan. Teknik palmar lebih mudah digunakan untuk menghitung luka bakar yang berukuran kecil atau tersebar lokasinya.
Beberapa teknik juga dapat dikombinasikan untuk memudahkan perhitungan luas luka bakar. Misalnya, bila hampir seluruh area dada dan perut terkena luka bakar dan hanya menyisakan kulit sehat seluas kurang lebih 1 telapak tangan pasien, maka kita dapat dengan mudah menghitung luka bakar pada area tersebut seluas 17% (keseluruhan area dada dan perut 18% dikurangi 1% luas permukaan telapak tangan).
Kesalahan Saat Menggunakan Chart
Salah satu kesalahan yang sering terjadi dalam perhitungan luka bakar adalah kesalahan ketika membaca chart yang digunakan sebagai alat bantu perhitungan. Ketika menggunakan metode rule of nine yang relatif mudah untuk diingat, pada umumnya dokter melakukan perhitungan tanpa mencocokkan dengan chart.
Kesalahan dalam mengingat luas area tubuh sering menjadi penyebab kesalahan perhitungan. Misalnya, luas keseluruhan sebuah ekstremitas bawah yang seharusnya 18% dihitung menjadi 9% karena kesalahan mengingat angka. Perhitungan menggunakan Lund and Browder chart rentan mengalami kesalahan saat membaca chart yang tersedia, karena ada beberapa area yang luas areanya berupa pecahan serta bergantung pada usia.[6]
Tidak Menyesuaikan Usia Pasien Dengan Chart Perhitungan Luka Bakar
Teknik rule of nine dan Lund and Browder chart harus disesuaikan dengan usia pasien. Pada pasien anak-anak, terdapat teknik modifikasi perhitungan luas luka bakar sesuai dengan usia anak baik pada teknik rule of nine dan Lund and Browder chart. Menggunakan chart dewasa pada pasien anak-anak dapat menyebabkan kesalah perhitungan luas luka bakar yang signifikan.
Kesalahan Pemahaman Saat Menggunakan Teknik Palmar
Kesalahan yang umum terjadi pada teknik ini adalah menggunakan telapak tangan pemeriksa ketika menentukan luas luka bakar. Padahal seharusnya perkiraan luas area 1% adalah luas permukaan telapak tangan pasien. Kesalahan pemahaman lainnya adalah menganggap luas 1% hanya sebatas area telapak tangan dan tidak mengikutkan sisi telapak jari-jari tangan.
Kesalahan Menginklusi Luka Bakar Superfisial
Luka bakar derajat 1 atau epidermal burns seharusnya tidak dimasukan ke dalam perhitungan luas luka bakar. Luka bakar yang dihitung hanya luka bakar derajat 2 dan 3, atau luka bakar dermal dan full thickness. Kesalahan ini biasanya ditemukan pada kasus luka bakar sunburn yang cukup ekstensif sehingga terdapat luka bakar derajat 1 dan 2.
Kurang Menguasai Alat Bantu Perhitungan Luka Bakar
Perhitungan luka bakar menggunakan alat bantu yang lebih modern seperti software dan aplikasi memerlukan proses pembelajaran terlebih dahulu. Apabila operator belum terlalu menguasai alat bantu tersebut, maka kemungkinan untuk melakukan kesalahan perhitungan menjadi lebih besar.
Area Tubuh yang Terlewat
Area tubuh di sisi posterior seperti punggung, bokong, dan sisi posterior tungkai terkadang dapat terlewat saat perhitungan luas luka bakar. Salah satu penyebabnya adalah pasien biasanya datang ke unit gawat darurat dalam posisi berbaring.
Area lain yang terkadang luput dari perhitungan adalah area genital, payudara, dan kulit kepala. Area genital dan payudara biasanya terlewat karena tertutup oleh pakaian dalam. Area kulit kepala dapat terlewati karena tertutup oleh rambut. Kejadian ini biasanya ditemukan pada luka bakar akibat air panas atau listrik. Kita seringkali terdistraksi oleh luka bakar yang terlihat luas dan nyata pada area tubuh lain sehingga melewatkan bagian-bagian tersebut.
Kesalahan Menjumlahkan Luas Luka Bakar
Kesalahan ini terdengar sepele, tetapi pada praktiknya cukup sering dialami. Kesalahan menjumlahkan ini biasanya terjadi karena angka perhitungan yang tidak bulat (dalam bentuk pecahan). Kemungkinan lain adalah ada area tubuh yang sudah dihitung luasnya, tetapi terlewat sehingga tidak diikutkan dalam penjumlahan total luas luka bakar.
Kesimpulan
Perhitungan luas luka bakar merupakan bagian penting dalam penatalaksanaan luka bakar. Kesalahan perhitungan dapat memberikan dampak klinis atau mempengaruhi pengambilan keputusan medis pada kasus luka bakar. Saat ini tersedia berbagai metode yang dapat digunakan untuk menghitung luas luka bakar. Memilih metode yang sesuai serta menguasai dengan baik metode perhitungan luka bakar yang digunakan, diharapkan dapat diminimalkan kesalahan perhitungan. Selain itu, dengan mengetahui pitfall dalam perhitungan luas luka bakar diharapkan kita dapat menghindari melakukan kesalahan tersebut. Pelatihan dan pengalaman klinis juga berperan penting untuk meningkatkan akurasi perhitungan luas luka bakar.