Farmakologi Atropin
Farmakologi atropin adalah sebagai antikolinergik yang berperan secara kompetitif dalam menghambat aksi asetilkolin pada efektor otonom yang diinervasi oleh saraf postganglionik.[6,11]
Farmakodinamik
Atropin bekerja dengan menghambat secara kompetitif reseptor asetilkolin postganglionik dan efek vagolitik secara langsung sehingga menghambat efek parasimpatis dari reseptor asetilkolin pada otot polos.
Atropin dalam dosis yang adekuat memiliki beberapa efek, antara lain meningkatkan denyut jantung dan bronkodilatasi. Atropin diketahui memberikan efek yang lebih kuat dan berkepanjangan baik pada jantung, usus, dan otot bronkial daripada skopolamin, namun efeknya pada iris, badan siliaris dan kelenjar sekretori tertentu lebih lemah daripada skopolamin.
Atropin juga dapat menginduksi midriasis dan sikloplegia. Pada mata, atropin dosis rendah dapat digunakan untuk menghambat progresivitas myopia.[1,3,8,15]
Farmakokinetik
Onset kerja atropin oral adalah dalam waktu 1 jam, dan durasi kerja sekitar 4 jam. Bioavailabilitas obat 90%. Konsentrasi puncak obat dalam plasma darah tercapai dalam 1 jam.[3,5]
Absorpsi
Atropin dapat diserap dengan cepat dari saluran cerna. Atropin juga diserap dengan baik dari selaput lendir, mata, dan melalui kulit dengan bioavailabilitas sekitar 90% untuk sediaan oral dan sekitar 19-95% untuk sediaan mata. Atropin sediaan oral dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.
Waktu yang diperlukan untuk mencapai konsentrasi plasma puncak, antara lain sekitar 1 jam untuk sediaan oral, 2-4 menit untuk sediaan intravena (IV), 30 menit untuk pemberian intramuskuler (IM), serta sekitar 3-60 menit untuk sediaan tetes mata.[3,8,11]
Distribusi
Atropin didistribusikan secara luas ke seluruh tubuh, melewati plasenta, sawar darah otak, dan dapat masuk dalam ASI dengan jumlah kecil. Volume distribusi sekitar 2-4 L/kg. Sekitar 14-44% atropin terikat pada protein plasma, terutama pada serum albumin.[3,8]
Metabolisme
Metabolisme atropin terjadi secara tidak sempurna di hati melalui hidrolisis enzimatik menjadi beberapa metabolit seperti konjugat asam tropik, tropin, dan glukuronida. Metabolisme atropin dihambat oleh pestisida organofosfat.[3,8,11]
Eliminasi
Atropin diekskresikan terutama melalui urin, sebanyak 13-50% sebagai obat yang tidak berubah dan 33% sebagai metabolit. Waktu paruh eliminasi yang diperlukan atropin sekitar 2-5 jam. Waktu paruh eliminasi atropin meningkat lebih dari dua kali lipat pada anak usia <2 tahun dan populasi geriatri dibandingkan dengan kelompok umur lainnya.[3,8]
Penulisan pertama oleh: dr. DrRiawati MMedPH