Pendahuluan Cefepime
Cefepime adalah antibiotik golongan sefalosporin generasi keempat, yang memiliki spektrum luas dan umumnya digunakan dalam terapi infeksi nosokomial. Pertama kali disetujui pada tahun 1993 di Eropa dan 1996 di Amerika Serikat dengan indikasi pneumonia, infeksi saluran kemih yang rumit, infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi intraabdomen yang rumit, dan demam neutropenia.[1]
Penggunaan cefepime semakin meningkat karena efikasi dan prevalensi bakteri yang tinggi. Selain itu, obat ini memiliki stabilitas yang tinggi terhadap beta-laktamase, sehingga aktivitasnya tinggi terhadap Enterobacteriaceae spp., Pseudomonas aeruginosa, dan Staphylococcus aureus. Cefepime terutama digunakan pada infeksi nosokomial, seperti pneumonia nosokomial, ventilator associated pneumonia, dan sepsis.[2]
Cefepime adalah sefalosporin bakterisidal dengan cara kerja sama dengan antibiotik beta-laktam lainnya. Cefepime bekerja di dinding sel bakteri dengan mengikat dan menghambat transpeptidase yang dikenal sebagai penicillin binding protein (PBP), yang merupakan enzim yang terlibat dalam tahap akhir sintesis lapisan peptidoglikan.[2]
Secara umum, cefepime dapat ditoleransi dengan baik, tetapi penderita dengan gangguan ginjal dapat berisiko neurotoksisitas. Di Indonesia, cefepime tersedia dengan banyak merk, di antaranya fiontic, caprifim, biocepime, ceforim, interpim, dan maxilan.[2,12]
Sinonim: Maxipime, Cefepima, Cefepimum.[2,3]
Rumus kimia: C19H24N6O5S2.[2]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Cefepime
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Antibiotik[4] |
Subkelas | Sefalosporin generasi ke-4[4] |
Akses | Obat keras[5] |
Wanita hamil | Kategori FDA: B[5,6] Kategori TGA: B1[5,6] |
Wanita menyusui | Aman digunakan[7,8] |
Anak-anak | Dapat digunakan[5] |
Infant | Dapat digunakan[5] |
FDA | Approved[9] |