Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Ceftolozane-Tazobactam
Penggunaan ceftolozane-tazobactam pada kehamilan masuk dalam Kategori B oleh FDA. Pada ibu menyusui, tidak diketahui apakah obat ini dikeluarkan ke ASI.[1]
Penggunaan pada Kehamilan
Ceftolozane-tazobactam masuk dalam Kategori B oleh FDA. Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.[1]
TGA memasukkan obat ini dalam Kategori B1. Obat telah dikonsumsi oleh hanya sejumlah kecil wanita hamil dan wanita usia subur, tanpa peningkatan frekuensi malformasi atau efek berbahaya langsung atau tidak langsung lainnya pada janin manusia. Penelitian pada hewan belum menunjukkan bukti peningkatan terjadinya kerusakan janin.[13]
Belum ada data adekuat dari uji klinis dengan pembanding pada wanita hamil yang menggunakan ceftolozane atau tazobactam. Tazobactam telah diketahui dapat melewati plasenta.
Pada studi hewan, ceftolozane menyebabkan gangguan respon auditorik pada bayi tikus dan tazobactam berkaitan dengan toksisitas maternal, meningkatkan kejadian lahir mati dan menurunkan berat badan bayi tikus. Karena studi reproduksi hewan tidak selalu dapat memprediksi respon pada manusia, ceftolozane-tazobactam sebaiknya hanya digunakan bila potensi manfaat melebihi risiko.[1,4]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Belum diketahui apakah ceftolozane atau tazobactam diekskresikan pada air susu ibu. Ceftolozane diperkirakan akan diekskresikan pada ASI seperti obat golongan sefalosporin yang lain. Ceftolozane-tazobactam sebaiknya hanya diberikan pada ibu menyusui bila potensi manfaat melebihi risiko.[1,4]