Pengawasan Klinis Dicloxacillin
Pengawasan klinis dicloxacillin terkait efek samping obat, seperti risiko Clostridium difficile-associated diarrhoea (CDAD). Dicloxacillin sebaiknya tidak diberikan pada riwayat hipersensitivitas terhadap komponen obat, dan diperhatikan penggunaannya pada konsumsi bersamaan dengan antikoagulan seperti warfarin, karena meningkatkan risiko perdarahan.[3,5]
Reaksi Anafilaksis
Untuk memantau efek samping fatal berupa anafilaksis, diperlukan pemantauan manifestasi klinis alergi seperti pruritus, ruam, angioedema, serta sesak yang timbul akibat penggunaan dicloxacillin. Kasus anafilaksis jarang terjadi pada penggunaan dicloxacillin dibandingkan golongan penicillin lainnya, tetapi tetap diperlukan pemantauan terutama pasien dengan riwayat alergi terhadap golongan penicillin, sefalosporin, dan imipenem.[3,20,21]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)