Pendahuluan Mupirocin
Mupirocin adalah antibiotik yang digunakan untuk penatalaksanaan infeksi kulit seperti impetigo dan untuk penatalaksanaan rhinitis atau luka superfisial. Mupirocin merupakan derivat asam krotonik yang diekstraksi dari Pseudomonas fluorescen.[1-3]
Mupirocin menghambat sintesis protein bakteri dengan cara berikatan pada isoleucyl tRNA synthetase. Obat ini memiliki efikasi yang baik untuk melawan Staphylococci dan Streptococci gram positif.[2,3]
Mupirocin sering digunakan untuk manajemen infeksi kulit primer maupun sekunder yang disebabkan oleh S. aureus seperti impetigo. Obat ini dapat menghasilkan angka kesembuhan sekitar 80% dan angka eradikasi 90%. Mupirocin juga digunakan untuk dekolonisasi nasal dan infeksi yang berulang.[2,3]
Di Indonesia, mupirocin tersedia dalam bentuk topikal berupa krim atau salep. Obat ini dikenal juga sebagai beberapa merek dagang seperti Simtroban®, Mupicor®, Pirotop®, Mupipro®, Mertus®, dan Bactoderm®.[4,7]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Mupirocin
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Antibiotik[4,7] |
Subkelas | Antibiotik topikal, RNA synthetase inhibitor[4,7] |
Akses | Resep[5,6] |
Wanita hamil | Kategori FDA: B[5,6] Kategori TGA: B1[8] |
Wanita menyusui | Belum diketahui apakah obat ini diekskresikan ke ASI[6,7] |
Anak-anak | Sediaan topikal bisa diberikan pada anak usia 2 bulan hingga 16 tahun[5,7] |
Infant | |
FDA | Approved[4,6] |
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur